Konten dari Pengguna

Hubungan Antara Interaksi Sosial dengan Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 Juli 2024 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial, saling berkaitan erat untuk membentuk hubungan, mengembangkan norma dan nilai, serta bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih lanjut mengenai hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial? Simak artikelnya berikut ini.

Hubungan Antara Interaksi Sosial dengan Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

Ilustrasi hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial. Foto: Pexels
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya kontak dan komunikasi sosial yang menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial.
Kontak sosial adalah usaha atau tindakan dan reaksi pertama, tetapi belum berarti terbentuknya suatu komunikasi yang terus- menerus.
Komunikasi merupakan suatu proses interaksi yang menjadikan suatu rangsangan (stimulus) yang memiliki makna tertentu dijawab oleh orang lain sebagai respons, baik secara lisan, tertulis, maupun isyarat atau sikap.
Komunikasi menghasilkan interaksi sosial dan proses sosial yang melahirkan kelompok, hal ini seperti yang dijabarkan dalam buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat karya Bagja Waluya.
ADVERTISEMENT
Secara lebih lanjut, berikut beberapa cara bagaimana interaksi sosial memengaruhi pembentukan kelompok sosial :

1. Pembentukan Identitas dan Kesadaran Kelompok

Melalui interaksi sosial, individu mulai mengenali kesamaan di antara mereka, baik itu kesamaan minat, nilai, tujuan, atau pengalaman. Kesamaan ini membantu individu untuk mengembangkan identitas bersama dan kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar.

2. Komunikasi dan Pertukaran Informasi

Interaksi sosial memungkinkan individu untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Komunikasi yang efektif membantu dalam penyampaian ide, perasaan, dan kebutuhan, yang pada gilirannya memfasilitasi pemahaman dan kolaborasi di antara anggota kelompok.

3. Pembentukan Norma dan Nilai Kelompok

Melalui interaksi yang berulang, kelompok mulai mengembangkan norma dan nilai yang mengatur perilaku anggotanya. Norma dan nilai ini membantu menciptakan keteraturan dan keselarasan dalam kelompok, serta mengarahkan interaksi anggota sesuai dengan tujuan dan budaya kelompok.
ADVERTISEMENT

4. Pembangunan Hubungan dan Solidaritas

Interaksi sosial membantu membangun hubungan pribadi dan emosional di antara anggota kelompok. Hubungan ini memperkuat ikatan dan solidaritas, yang penting untuk kohesi kelompok dan keberlanjutan kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.

5. Penyelesaian Konflik dan Negosiasi

Dalam proses interaksi, konflik mungkin terjadi. Penyelesaian konflik melalui negosiasi dan kompromi membantu memperkuat hubungan antar anggota dan memperjelas peran serta tanggung jawab masing-masing dalam kelompok. Proses ini penting untuk menjaga stabilitas dan efektivitas kelompok.

6. Penyusunan Struktur dan Organisasi Kelompok

Interaksi sosial memungkinkan anggota kelompok untuk membentuk struktur dan organisasi, menentukan peran dan tanggung jawab, serta menetapkan mekanisme pengambilan keputusan. Struktur yang jelas membantu dalam koordinasi dan pelaksanaan tugas-tugas kelompok.
Secara keseluruhan, hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial adalah sebagai fondasi utama dalam pembentukan dan pemeliharaan kelompok sosial. (SP)
ADVERTISEMENT