Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Hubungan Antara Interaksi Sosial dengan Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
28 Juli 2024 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih lanjut mengenai hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial? Simak artikelnya berikut ini.
Hubungan Antara Interaksi Sosial dengan Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya kontak dan komunikasi sosial yang menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial.
Kontak sosial adalah usaha atau tindakan dan reaksi pertama, tetapi belum berarti terbentuknya suatu komunikasi yang terus- menerus.
Komunikasi merupakan suatu proses interaksi yang menjadikan suatu rangsangan (stimulus) yang memiliki makna tertentu dijawab oleh orang lain sebagai respons, baik secara lisan, tertulis, maupun isyarat atau sikap.
Komunikasi menghasilkan interaksi sosial dan proses sosial yang melahirkan kelompok, hal ini seperti yang dijabarkan dalam buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat karya Bagja Waluya.
ADVERTISEMENT
Secara lebih lanjut, berikut beberapa cara bagaimana interaksi sosial memengaruhi pembentukan kelompok sosial :
1. Pembentukan Identitas dan Kesadaran Kelompok
Melalui interaksi sosial, individu mulai mengenali kesamaan di antara mereka, baik itu kesamaan minat, nilai, tujuan, atau pengalaman. Kesamaan ini membantu individu untuk mengembangkan identitas bersama dan kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar.
2. Komunikasi dan Pertukaran Informasi
Interaksi sosial memungkinkan individu untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Komunikasi yang efektif membantu dalam penyampaian ide, perasaan, dan kebutuhan, yang pada gilirannya memfasilitasi pemahaman dan kolaborasi di antara anggota kelompok.
3. Pembentukan Norma dan Nilai Kelompok
Melalui interaksi yang berulang, kelompok mulai mengembangkan norma dan nilai yang mengatur perilaku anggotanya. Norma dan nilai ini membantu menciptakan keteraturan dan keselarasan dalam kelompok, serta mengarahkan interaksi anggota sesuai dengan tujuan dan budaya kelompok.
ADVERTISEMENT
4. Pembangunan Hubungan dan Solidaritas
Interaksi sosial membantu membangun hubungan pribadi dan emosional di antara anggota kelompok. Hubungan ini memperkuat ikatan dan solidaritas, yang penting untuk kohesi kelompok dan keberlanjutan kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
5. Penyelesaian Konflik dan Negosiasi
Dalam proses interaksi, konflik mungkin terjadi. Penyelesaian konflik melalui negosiasi dan kompromi membantu memperkuat hubungan antar anggota dan memperjelas peran serta tanggung jawab masing-masing dalam kelompok. Proses ini penting untuk menjaga stabilitas dan efektivitas kelompok.
6. Penyusunan Struktur dan Organisasi Kelompok
Interaksi sosial memungkinkan anggota kelompok untuk membentuk struktur dan organisasi, menentukan peran dan tanggung jawab, serta menetapkan mekanisme pengambilan keputusan. Struktur yang jelas membantu dalam koordinasi dan pelaksanaan tugas-tugas kelompok.
Secara keseluruhan, hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial adalah sebagai fondasi utama dalam pembentukan dan pemeliharaan kelompok sosial. (SP)
ADVERTISEMENT