Konten dari Pengguna

Hubungan Sila-Sila Pancasila serta Maknanya yang Penting Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 November 2023 20:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hubungan sila-sila Pancasila. Foto: Mufid Majnun/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hubungan sila-sila Pancasila. Foto: Mufid Majnun/Unsplash
ADVERTISEMENT
Hubungan sila-sila Pancasila tentu saling berkaitan satu sama lain. Semua sila merupakan suatu kesatuan yang utuh. Di mana satu sila dapat mengonfirmasi makna empat sila yang lain.
ADVERTISEMENT
Simak ulasan di bawah ini agar lebih memahami tentang hubungan sila-sila Pancasila dan arti di dalamnya.

Hubungan Sila-Sila Pancasila dan Maknanya

Ilustrasi hubungan sila-sila Pancasila. Foto: Mufid Majnun/Unsplash
Pancasila adalah seperangkat rangkaian nilai yang secara holistik membentuk gagasan dasar berupa prinsip serta konsep dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara, yang dikenal juga sebagai pandangan hidup bangsa. Demikian ulasan dalam situs pusdik.mkri.id.
Pancasila merupakan suatu kesatuan yang sifatnya majemuk tunggal. Ini berarti tiap sila tak bisa berdiri sendiri, apalagi saling bertolak belakang atau bertentangan.
Berikut hubungan sila-sila Pancasila dan maknanya yang perlu diketahui.

1. Sila Pertama

Sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini mengajak semua orang untuk menjalankan perintah agama, membangun nilai persatuan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menghargai adanya perbedaan, serta berlaku adil terhadap sesama.
ADVERTISEMENT
Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan ketuhanan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Sila Kedua

Nilai kemanusiaan terkandung dalam sila kedua. Setiap orang harus hidup dalam kedamaian dan memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya.
Hal ini disebabkan tiap manusia sama-sama ciptaan Tuhan yang berhak hidup dalam persatuan. Selanjutnya, orang pun harus menghargai perbedaan. Masing-masing mempunyai hak hidup sejahtera dengan keadilan.
Kemanusiaan yang adil dan beradab merupakan kemanusiaan yang berketuhanan Yang Maha Esa, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Sila Ketiga

Sila ketiga mengandung nilai persatuan yang didasarkan pada sila pertama yang berisi tentang ketuhanan serta sila kedua yang mengandung nilai kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Persatuan menjadikan hidup lebih damai. Hal ini pun berkaitan dengan sila keempat dan kelima yang menyatakan bahwa kehidupan sejahtera dapat diperoleh dari sikap saling menghargai serta memberikan keadilan yang sama.
Persatuan Indonesia merupakan persatuan yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Sila Keempat

Nilai yang terkandung dalam sila keempat adalah kerakyatan. Jadi, dalam kehidupan bermasyarakat, kita perlu melakukan musyawarah guna mencapai mufakat ketika hendak mengambil keputusan.
Untuk menciptakan kehidupan yang damai dan sejahtera, tentu hal ini harus dilandasi sila pertama, kedua, ketiga, dan kelima.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan merupakan kerakyatan yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT

5. Sila Kelima

Nilai keadilan terkandung dalam sila kelima. Untuk menciptakan keadilan di masyarakat harus dilandasi sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan keadilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Demikian hubungan sila-sila Pancasila beserta maknanya yang penting diketahui. Setiap sila dalam Pancasila bersifat mengikat dan saling terkait, serta tidak bisa dipisahkan satu sama lain. (DN)