Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Huruf Kebudayaan Mesir Kuno untuk Berbagai Tujuan
21 Juni 2024 22:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Huruf kebudayaan Mesir kuno dikenal sebagai hieroglif yang memiliki berbagai tujuan dan kegunaan juga biasa ditemukan pada berbagai artefak.
ADVERTISEMENT
Simak artikel berikut untuk mengetahui tentang hieroglif sebagai huruf kebudayaan Mesir kuno yang menarik untuk dipelajari.
Huruf Kebudayaan Mesir
Hieroglif adalah sistem tulisan yang digunakan oleh peradaban Mesir kuno untuk berbagai tujuan, termasuk keagamaan, administrasi, dan komunikasi.
Dalam buku Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia karya Rizem Aizid, dikatakan bahwa kata hieroglif berasal dari kata sifat bahasa Yunani, yaitu hieroglyphikos.
Glýphô berarti ukiran atau pahatan dan bisa juga berarti glyphs yang bermakna aksara. Kata glyphs merujuk pada tà hieroglyphikà grámmata yang artinya kesusastraan ukir pahat.
Hieroglif pertama kali muncul sekitar 3300 SM dan digunakan hingga abad ke-4 M. Tulisan ini ditemukan pada monumen, makam, kuil, dan berbagai artefak lainnya.
Hieroglif terdiri dari gambar-gambar atau simbol-simbol yang mewakili kata-kata, suara, atau konsep. Ada lebih dari 700 hieroglif yang digunakan dalam berbagai kombinasi untuk menyampaikan informasi.
ADVERTISEMENT
Hieroglif digunakan terutama untuk teks-teks keagamaan dan monumental. Tulisan ini ditemukan pada dinding kuil dan makam, papirus, serta patung.
Penulis hieroglif dikenal sebagai scribe atau juru tulis. Mereka memainkan peran penting dalam administrasi dan upacara keagamaan. Pendidikan untuk menjadi juru tulis sangat ketat dan melibatkan pelatihan panjang.
Hieroglif memiliki tiga jenis tanda, yakni logogram (simbol untuk kata), fonogram (simbol untuk suara), dan determinatif (simbol yang memberikan konteks atau makna tambahan).
Hieroglif Mesir berhasil dideskripsi oleh Jean-François Champollion pada tahun 1822 menggunakan Batu Rosetta, yang memiliki teks yang sama dalam hieroglif, Demotik, dan Yunani.
Hieroglif tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga memiliki makna religius dan magis. Penggunaan hieroglif dalam seni dan arsitektur menunjukkan pentingnya tulisan ini dalam budaya Mesir kuno.
ADVERTISEMENT
Hieroglif sering digunakan untuk menuliskan nama-nama firaun, doa, dan mantra untuk kehidupan setelah mati pada dinding makam. Hieroglif juga digunakan untuk mendokumentasikan kemenangan militer, kisah penciptaan, dan berbagai ritual keagamaan.
Hieroglif sering digunakan dalam teks keagamaan seperti Buku Orang Mati, yang berisi mantra dan panduan untuk perjalanan jiwa di alam baka.
Selain untuk tujuan religius, hieroglif juga digunakan dalam catatan administratif, mencatat peristiwa penting, serta kegiatan ekonomi dan perdagangan.
Demikian adalah pemaparan menarik mengenai hieroglif sebagai huruf kebudayaan Mesir sebagai salah satu aspek paling ikonik dari kebudayaan Mesir kuno. (SP)