Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Inilah Teori Kedaulatan Tuhan dan Penjelasan Lengkapnya
11 April 2023 21:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori Kedaulatan Tuhan menetapkan Tuhan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Teori ini dicetuskan oleh para penganut teori teokrasi. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah siapa yang dapat mewakili Tuhan di dunia? Apakah Paus atau raja? Untuk mengetahui seperti apa teori Kedaulatan Tuhan, simak penjelasan berikut!
ADVERTISEMENT
Penjelasan Singkat tentang Teori Kedaulatan Tuhan
Dari situs kemdikbud.go.id disebutkan berbagai jenis teori kedaulatan seperti teori kedaulatan tuhan, teori kedaulatan raja, teori kedaulatan negara, teori kedaulatan hukum, dan teori kedaulatan rakyat. Jadi, setelah perdebatan mengenai siapa yang bisa mewakili Tuhan di dunia, muncullah berbagai pendapat dari para tokoh.
Agustinus (354-430 M) dalam karya tulisnya yang berjudul City of God mengatakan bahwa Paus adalah orang yang dapat mewakili Tuhan di dunia dan suatu negara.
Thomas Aquinas (1225-1274M) kemudian mencetuskan sebuah teori baru yang mengatakan bahwa kekuasaan Paus dan raja sejatinya sama. Pembedanya hanya pada tugas. Raja di ranah keduniawian sementara Paus di ranah keagamaan.
Selanjutnya ada pendapat dari Marsilius (1280-1343 M) yang mengajarkan sebuah teori baru bahwa kekuasaan dimiliki oleh negara dan bukan Paus.
ADVERTISEMENT
Marsilius berpendapat bahwa raja ialah wakil tuhan sebagai pemegang kedaulatan di dunia. Hal ini sejalan dengan perkembangan agama baru kala itu yaitu Kristen yang diorganisir gereja dan dikepalai Paus.
Saat itu terdapat dua organisasi kenegaraan di negara-negara Eropa. Pertama adalah pihak negara yang dikepalai raja dan menguasai kawasan masing-masing. Kedua yaitu pihak gereja dikepalai oleh Paus. Penyebab hal ini yakni adanya agama Kristen yang ketika itu menjadi agama resmi berbagai negara Eropa berhasil melawan paganisme atau patheisme, tetapi dianggap sebagai ancaman bagi kewibawaan raja.
Namun, dari sini Kristen justru mulai mendapatkan kekuasaan untuk mengatur negara. Bukan sebatas urusan keagamaan, tetapi juga keduniawian. Maka lumrah bila terdapat dua peraturan untuk satu hal. Karena peraturan berasal dari raja juga gereja.
ADVERTISEMENT
Adanya teori Marsilius mengubah pemerintahan di Eropa. Dari sebelumnya pemerintah amat menghormati pihak gereja katolik roma, kini berubah menjadi pemerintahan yang dipimpin raja dengan kekuasaan digerakkan secara absolut. Penyebabnya raja tak merasa mempunyai tanggung jawab pada siapa pun, kecuali Tuhan sehingga berhak melakukan apa saja. Fakta ini dapat dilihat pada zaman renaissance.
Teori Kedaulatan Tuhan pada dasarnya beranggapan bahwa Tuhanlah yang memegang kekuasaan tertinggi. Perdebatan mengenai siapa yang mewakili Tuhan di dunia inilah pemicu munculnya pendapat para tokoh. (DN)