Isi Rencana Kasimo beserta Perjalanan Eksekusinya

Ilustrasi isi rencana kasimo. Sumber: pixabay

Rencana Kasimo merupakan upaya menyelesaikan masalah pangan yang digagas oleh Ignatius Joseph Kasimo. Oleh karena itu, isi rencana Kasimo beserta perjalanan eksekusinya perlu diketahui.

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, Kasimo ketika itu menjabat sebagai Menteri Persediaan Makanan Rakyat.

Pada artikel ini, akan menjelaskan isi rencana Kasimo beserta perjalanan eksekusinya.

Isi Rencana Kasimo

Ilustrasi isi rencana kasimo. Sumber: pixabay

Ide Rencana Kasimo terinspirasi dari lingkungan hidup Kasimo. Ayahnya merupakan seorang prajurit dalam Keraton Yogyakarta. Pada masa itu, Kasimo melihat ketidakadilan terjadi antara rakyat pribumi dan pemerintah Belanda pada masa penjajahan Belanda.

Selanjutnya Kasimo memiliki niat untuk membuat kebijakan yang cenderung mendukung rakyat Indonesia di dalam kebijakan tersebut. Kebijakan tersebut adalah Rencana Kasimo. Berikut isi dari Rencana Kasimo adalah sebagai berikut:

Perjalanan Eksekusi Rencana Kasimo

Rencana Kasimo telah menjadi dasar dari berbagai tindakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah mulai menjalankan beberapa upaya supaya dapat memenuhi tujuannya.

Dengan cara melakukan perluasan areal dan penanaman pertanian rakyat, meningkatkan produksi melalui bibit unggul, pendirian kebun bibit, perbaikan irigasi, dan pemeliharaaan kesuburan tanah.

Usaha penangkapan ikan laut juga diperluas dengan menambah jumlah perahu, kapal motor dengan kelengkapannya, kredit serta pelatihan bagi nelayan.

Identifikasi kebutuhan ternak juga dilakukan di setiap daerah supaya dapat dilakukan penekanan ternak jenis apa saha yang harus lebih banyak diproduksi.

Selanjutnya Kementerian Kemakmuran juga membentuk Jawatan Perdagangan.

Jawatan tersebut dibentuk untuk menangani urusan ekspor-impor yang dapat memperkuat posisi devisa, mengimpor bermacam barang yang dibutuhkan pemerintah dan rakyat, serta mengatur pasokan hingga harga barang.

Selanjutnya dibentuk juga Jawatan Koperasi yang tugasnya adalah untuk memperkuat perekonomian rakyat berdasarkan semangat gotong royong. Pada bulan Juli 1947, jumlah koperasi yang terdaftar mencapai 2.700 buah.

Bank Rakyat Indonesia juga melakukan pengucuran kredit perdagangan menengah serta perdagangan besar, kredit industri menengah dan industri besar, hingga kredit perikanan.

Setelah Rencana Kasimo dijalankan melalui program Rencana Tiga Tahun, di tahun 1952, mulai bertumbuhan usaha-usaha perencanaan yang sifatnya lebih menyeluruh.

Dari keberhasilan program Rencana Kasimo ini, kemudian disusunlah Rencana Lima Tahun dari tahun 1956 sampai 1960.

Demikian penjelasan isi rencana Kasimo beserta perjalanan eksekusinya. (ARH)