Isi Teori Gujarat, Bukti, dan Kelemahannya yang Penting Dipelajari

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 April 2024 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi isi teori gujarat. Foto: Jakob Braun/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi isi teori gujarat. Foto: Jakob Braun/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isi Teori Gujarat menjelaskan tentang masuknya Islam ke Indonesia lewat para pedagang asal Gujarat. Ini merupakan salah satu kawasan di India bagian Barat.
ADVERTISEMENT

Mengenal Isi Teori Gujarat, Bukti, dan Kelemahannya

Ilustrasi isi teori gujarat. Foto: Kameron Kincade/Unsplash
Dilansir dari situs an-nur.ac.id, terdapat beberapa teori yang membahas tentang masuknya agama Islam ke Indonesia. Sebut saja, Teori Gujarat, Teori Arab, Teori Cina, hingga Teori Persia. Masing-masing memiliki bukti pendukung yang kuat.
Kali ini, akan dibahas tentang Teori Gujarat, satu di antara beberapa teori populer tentang awal mula Islam masuk ke Indonesia.
Berikut penjelasan lengkap mengenai isi Teori Gujarat, bukti pendukung, sekaligus kelemahannya yang penting dipelajari.

1. Isi Teori Gujarat

Menurut catatan sejarah, Teori Gujarat pertama kali dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje, seorang orientalis Belanda, yang mendalami penelitian agama Islam. Dalam karyanya yang terkenal berjudul 'L'Arabie et Les Indes Neelandaises atau Reveu de I'Histoire des Religious', Hurgronje menyebutkan hubungan dagang antara Indonesia dan India yang sudah terjadi sejak lama.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh pedagang Gujarat dari Cambay, India. Interaksi antara pedagang Gujarat dan penduduk lokal membawa dampak besar. Salah satunya adalah perkawinan yang membentuk jalur penyebaran agama Islam melalui keluarga.

2. Bukti Teori Gujarat

ADVERTISEMENT

3. Kelemahan Teori Gujarat

Meski terdapat sejumlah bukti yang memperkuat, nyatanya Teori Gujarat masih diragukan. Kelemahan teori ini dibuktikan oleh Mouquette dan S.Q Fatimi yang menyangkal bahwa tidak ada kemiripan antara batu nisan Sultan Malik As-Saleh dengan batu nisan di Gujarat.
Kelemahan lainnya ditunjukkan dari perbedaan mazhab. Masyarakat Samudera Pasai menganut mazhab Imam Syafi’i, sementara pedagang Gujarat menganut mazhab Imam Hanafi.
Itulah penjelasan tentang isi Teori Gujarat, bukti, dan kelemahannya. Terlepas dari perbedaan pendapat, adanya Teori Gujarat ini bisa memperkaya wawasan tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia. (DN)