Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Jejak Sejarah Batik di Indonesia hingga Mendapat Pengakuan UNESCO
2 Oktober 2024 0:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui secara global. Sejarah batik di Indonesia menunjukkan simbol identitas, filosofi, dan kebudayaan yang telah berkembang dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Popularitas batik terus naik karena banyak tokoh terkemuka dan brand besar yang menggunakannya. Saat ini, batik tidak hanya digunakan dalam acara formal, tetapi juga dapat digunakan dalam kegiatan sehari-sehari.
Sejarah Batik di Indonesia
Sejarah batik di Indonesia tak terlepas dari perkembangan Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.
Setelahnya, batik dikembangkan pada masa Kerajaan Mataram. Di masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta, batik hanya digunakan dalam keraton untuk raja dan keluarganya.
Pada abad ke-19, kesenian batik meluas di Indonesia dan digunakan oleh seluruh masyarakat. Setelah berakhirnya perang dunia I pada tahun 1920, teknik batik cap mulai dikenalkan.
Meskipun sama-sama berasal dari Indonesia, setiap daerah memiliki ciri khas batik tersendiri. Batik Pekalongan lebih cerah dan dinamis, sementara batik Yogyakarta cenderung klasik dan simbolis.
ADVERTISEMENT
Batik berasal dari kata “amba” dan “tik”. “Amba” berarti menulis, lebar, atau luas, dan “tik” berarti titik atau membuat titik.
Mengutip buku The Heritage of Batik, Primus Supriono, (2016:6), batik adalah seni menggambar atau menulis pada kain. Pembatik menggunakan lilin atau malam untuk membentuk pola di permukaan kain dengan bantuan alat yang disebut canting.
Pengakuan UNESCO terhadap Batik
Mengutip situs itjen.kemdikbud.go.id, batik diperkenalkan ke dunia Internasional saat Presiden Soeharto menghadiri konferensi PBB. Pada 4 September 2008, batik resmi didaftarkan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) oleh UNESCO di Jakarta.
Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik diterima. Secara resmi batik diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 dalam sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah di Abu Dhabi.
ADVERTISEMENT
Melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 yang dikeluarkan pada 17 November 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Setelah itu, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan Surat Edaran yang mengimbau seluruh pegawai pemerintah di berbagai tingkatan untuk mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.
Demikianlah pembahasan mengenai sejarah batik di Indonesia . Dari awal hingga kini, batik terus berkembang dan menyesuaikan dengan perubahan zaman tanpa kehilangan makna dan filosofinya.