Konten dari Pengguna

Jenis Pithecanthropus Erectus, Manusia Purba yang Dijuluki Kera Berjalan Tegap

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 Oktober 2024 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jenis Pithecanthropus Erectus, Manusia Purba yang Dijuluki Kera Berjalan Tegap, Unsplash/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jenis Pithecanthropus Erectus, Manusia Purba yang Dijuluki Kera Berjalan Tegap, Unsplash/Getty Images
ADVERTISEMENT
Jenis pithecanthropus erectus adalah salah satu manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia. Fosilnya pertama kali ditemukan di Trinil, Jawa Timur, oleh Eugène Dubois pada akhir abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Jenis manusia purba ini memiliki ciri-ciri fisik yang memperlihatkan tahap transisi antara manusia modern dan nenek moyang kera. Tengkoraknya menunjukkan volume otak yang lebih besar daripada kera, namun belum sekompleks manusia modern.

Jenis Pithecanthropus Erectus Sang Manusia Purba

Ilustrasi Jenis Pithecanthropus Erectus, Unsplash/Getty Images
Jenis Pithecanthropus erectus dianggap sebagai missing link dari manusia purba dan manusia modern (Homo sapiens).
Mengutip dari buku Teori Evolusi: Asal dan Tujuan Manusia, Franz Dahler, (2000), penemuan fosil Homo erectus dimulai pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois di Jawa, Indonesia.
Penemuan ini menjadi tonggak sejarah dalam studi evolusi manusia karena fosil tersebut menunjukkan bukti konkret mengenai transisi dari primata ke spesies manusia yang lebih maju​.
Homo erectus memiliki sejumlah ciri fisik dan perilaku yang menghubungkan manusia modern dengan nenek moyang primata.]
ADVERTISEMENT
Salah satu karakteristik utama adalah kemampuan untuk berjalan tegak, yang menunjukkan adaptasi pada gaya hidup yang lebih aktif dan mobile.
Selain itu, ukuran otak Homo erectus yang lebih besar dibandingkan dengan spesies sebelumnya, seperti Australopithecus, menunjukkan perkembangan kemampuan kognitif yang lebih tinggi.
Hal ini juga tercermin dalam penggunaan alat yang lebih kompleks, termasuk alat batu yang lebih canggih dan teknik berburu yang lebih terorganisir​.
Fosil Homo erectus telah ditemukan di berbagai lokasi, tidak hanya di Asia, tetapi juga di Afrika dan Eropa, menunjukkan penyebaran yang luas dan adaptasi terhadap berbagai lingkungan.
Penelitian menunjukkan bahwa spesies ini hidup antara 1,9 juta hingga 110.000 tahun yang lalu, berfungsi sebagai penghubung antara manusia purba dan manusia modern.
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli menganggap bahwa Homo erectus merupakan nenek moyang langsung dari manusia modern, berperan sebagai transisi penting dalam rantai evolusi yang kompleks.
Dari segi budaya, Homo erectus dikenal telah mengembangkan cara hidup yang lebih sosial dan kolaboratif, seperti berburu dalam kelompok dan berbagi sumber daya.
Temuan alat-alat yang diproduksi menunjukkan pemahaman yang lebih baik terhadap teknik dan strategi bertahan hidup.
Itulah pejelasan mengenai jenis Pithecanthropus erectus, manusia purba yang dijuluki kera berjalan tegap. (Adi)