Konten dari Pengguna

Jugun Ianfu, Wanita Penghibur Tentara Jepang pada Masa PD II

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
22 Februari 2024 22:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jugun ianfu. Sumber: Satoshi Hirayama/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jugun ianfu. Sumber: Satoshi Hirayama/pexels.com
ADVERTISEMENT
Jugun Ianfu adalah suatu istilah yang ditujukan pada wanita penghibur tentara Jepang di masa Perang Dunia II. Pada masa itu, banyak wanita yang dijadikan sebagai budak seksual.
ADVERTISEMENT
Rahma dan Suswandari dalam Jugun Ianfu: Kekerasan Seksual terhadap Perempuan pada Masa Pendudukan Jepang di Jawa Barat Tahun 1942-1945 menyebutkan bahwa Jugun Ianfu juga diterapkan di Indonesia sejak 1942 sampai 1945.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai sejarah Jugun Ianfu, simak selengkapnya di artikel berikut.

Sejarah Jugun Ianfu

Ilustrasi jugun ianfu. Sumber: Midory Niwa/pexels.com
Sejarah Jugun Ianfu bermula dari adanya rumah bordil senjata yang awalnya digunakan sebagai penyedia layanan wanita penghibur untuk tentara Jepang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka pemerkosaan.
Wanita-wanita yang bekerja di rumah bordil tersebut tidak dipaksa, tetapi bergabung secara sukarela. Di samping itu, tujuan Jugun Ianfu yang diterapkan oleh pemerintah Jepang adalah untuk mengurangi angka penyebaran penyakit kelamin pada tentara Jepang.
Sayangnya, perkembangan Jugun Ianfu justru disalahgunakan. Banyak wanita yang pada akhirnya bekerja secara terpaksa sebagai budak seksual.
ADVERTISEMENT
Korban pertama dari Jugun Ianfu adalah wanita asal Jepang yang bukan hanya diperbudak di rumah bordil, tetapi juga diperdagangkan di berbagai wilayah Jepang. Selain itu, para wanita ini juga dibawa ke berbagai negara untuk mengikuti tentara Jepang bertugas.

Sistem Perekrutan Jugun Ianfu

Pada awal adanya Jugun Ianfu, perekrutan dilakukan secara tertutup dengan mengambil wanita di desa-desa. Pemerintah militer Jepang meminta bantuan kepada pemerintah desa untuk menarik para wanita.
Akan tetapi, sistem perekrutan tersebut juga mengalami perubahan. Banyak tentara dari rumah bordil yang justru menjebak wanita dengan alasan akan bekerja di restoran maupun pabrik atau pengelabuhan.
Selain itu, para wanita juga dijanjikan akan bekerja di luar negeri dengan pos nyaman. Bukan hanya itu, perekrutan juga kerap dilakukan dalam bentuk kekerasan maupun penculikan.
ADVERTISEMENT
Jugun Ianfu juga diterapkan di Indonesia sejak tahu 1942-1945. Awalnya, kondisi wanita Jugun Ianfu cukup terjamin. Namun, sekitar tahun 1943, pemerintah Jepang mulai menerapkan pengetatan terhadap Jugun Ianfu mengenai jatah makan. Hal ini membuat banyak wanita mengalami sakit fisik maupun mental.
Demikian sederet informasi mengenai sejarah Jugun Ianfu dan sistem perekrutannya. [ENF]