Konten dari Pengguna

Julukan Kota Gresik dan Sejarah Singkatnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
1 Mei 2023 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi julukan kota Gresik. Sumber foto: Pexels/Yogendra Singh.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi julukan kota Gresik. Sumber foto: Pexels/Yogendra Singh.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Julukan kota Gresik yang paling populer di kalangan masyarakat adalah kota Wali. Hal ini dikarenakan terdapat dua wali dari golongan wali Songo yang tinggal di kota Gresik.
ADVERTISEMENT
Selain kota Wali, julukan lain yang disematkan untuk kota Gresik adalah kota Santri dan kota Pudak.
Wajar jika Gresik disebut sebagai kota santri. Karena di wilayah Gresik dan sekitarnya terdapat banyak pondok pesantren dan nuansa islaminya cukup kental di wilayah ini.
Sedangkan julukan kota Pudak karena pudak merupakan makanan khas tradisional kota Gresik. Para wisatawan sering menjadikan makanan ini sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. Makanya tidak heran jika banyak orang yang menyebut Gresik sebagai kota Pudak.

Sejarah Singkat Tentang Kota Gresik

Ilustrasi julukan kota Gresik. Sumber foto: Pexels/miheer tewari.
Dikutip dari buku Historiografi Sejarah Lokal Gresik karya Siswa Kelas X SMAN I Kebomas, pada zaman dahulu Gresik merupakan pelabuhan pertama di Jawa Timur dengan rute perdagangan internasional melewati jalur selat Malaka, Laut Jawa, dan Maluku.
ADVERTISEMENT
Karena memiliki tempat yang strategis, Gresik banyak dikunjungi para pedagang dari Arab, Cina, Kalkuta, Gujarat, Campa, Bengali, Siam, dan negara-negara lainnya. Keberadaan kota Gresik kian menonjol seiring dengan perkembangan agama Islam di tanah Jawa.
Tokoh yang tidak pernah hilang dalam catatan penyebaran agama Islam di kota Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim dan Siti Fatimah Binti Maimun. Kedua tokoh tersebut mulai memperkenalkan Islam kepada masyarakat kurang lebih sekitar abad ke-11.
Metode yang digunakan oleh Maulana Malik Ibrahim yaitu dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat. Beliau tidak serta merta menentang kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar. Melainkan dengan memberikan tauladan tentang betapa indahnya agama Islam.
Berkat kesabarannya inilah yang kemudian banyak masyarakat terketuk hatinya untuk memeluk agama Islam dan mengikuti ajarannya. Setelah berhasil memikat masyarakat dan berdakwah, Maulana Malik Ibrahim melanjutkan aktivitas dagangnya.
ADVERTISEMENT
Dari situlah kemudian Maulana Malik Ibrahim banyak mengenal dan melakukan interaksi dengan banyak orang. Termasuk para raja dan bangsawan.
Setelah memiliki cukup modal Maulana Malik Ibrahim pergi ke Trowulan Mojokerto. Kedatangannya disambut hangat oleh raja Majapahit. Singkat cerita, akhirnya Maulana Malik Ibrahim diberikan sebidang tanah di kota Gresik yang saat ini dikenal sebagai desa Gapura.
Itulah julukan kota Gresik dan sejarah singkat tentang Gresik.
(DAI)