Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kapan Terjadinya Perlawanan Rakyat Riau Terhadap VOC? Ini Sejarahnya
16 Maret 2024 20:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kapan terjadinya perlawanan rakyat Riau terhadap VOC? Pertanyaan ini menjadi salah satu pembahasan dalam materi sejarah Indonesia. Sebelum mengetahui waktu terjadinya perlawanan rakyat Riau terhadap pihak Belanda atau VOC, penting untuk mempelajari alur sejarah perlawanan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Waktu Terjadinya Perlawanan Rakyat Riau Terhadap VOC
Dikutip dari buku Pendalaman dan Pemantapan Materi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VIII, yang disusun oleh Fritz Hotman Syahmahita Damanik (2023: 206), perlawanan rakyat Riau merupakan salah satu perlawanan yang dilakukan masyarakat Siak dalam melawan VOC .
Perlawanan yang dipimpin oleh Sultan Abdul Jalil Syah yang menjabat sebagai raja Kerajaan Siak ini terjadi pada pertengahan abad ke-18. Adanya perlawanan yang dilakukan masyarakat Siak ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa Kepulauan Riau cukup mudah untuk dipengaruhi pihak VOC sebab kerajaan-kerajaan yang berdiri di Riau relatif kecil.
Contoh kerajaan yang ada di Riau antara lain Kerajaan Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar. Pihak VOC menerapkan politik adu domba untuk menguasai Riau.
ADVERTISEMENT
Pihak VOC atau Vereenigde Oost Indische Compagnie disebut melakukan upaya untuk menguasai Riau termasuk Siak dan sekitarnya untuk memonopoli dan mengendalikan perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
Perlawanan yang dilakukan masyarakat Riau ini dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari perlawanan langsung dengan menembus benteng pertahanan hingga perlawanan dengan siasat. Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah bersama para panglima dan penasihat kerajaan mengatur siasat untuk melawan VOC dengan cara tipu daya.
Siasat ini dilakukan dengan cara Sultan diminta untuk berpura-pura berdamai dengan cara memberikan hadiah untuk pasukan Belanda atau pasukan VOC. VOC kemudian menerima ajakan dan menyetujui perdamaian tersebut. Siasat perang ini dikenal dengan istilah “Siasat Hadiah Sultan”. Kemudian mereka segera melakukan perundingan damai di Loji, Pulau Guntung.
ADVERTISEMENT
Ketika perundingan dimulai, Sultan Siak dipaksa untuk tunduk kepada VOC. kemudian, Sultan Siak segera memerintahkan anak buahnya untuk menyergap dan membunuh orang-orang Belanda yang ada di sekitarnya. Setelah itu, tempat perundingan dimusnahkan dan dibakar. Kemudian pasukan Sultan kembali ke Siak dan membawa kemenangan.
Hal tersebut tidak membuat VOC tinggal diam. Pihak VOC menjalankan strategi dengan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil di wilayah timur Sumatera. Hal ini dilakukan untuk mengepung kedudukan Kerajaan Siak.
Siasat yang dijalankan VOC tersebut rupanya berhasil melemahkan Kerajaan Siak secara bertahap. Meski begitu, wilayah Siak tidak pernah takluk dan benar-benar berada di bawah perintah pihak asing sampai penguasa terakhir kerajaan ini yaitu Sultan Syarif Kasim II.
Demikian pembahasan mengenai kapan terjadinya perlawanan rakyat Riau terhadap VOC. Pengetahuan ini dapat menambah wawasan sejarah bagi masyarakat Indonesia. (DAP)
ADVERTISEMENT