Konten dari Pengguna

Kaum Prajurit, Pembawa Agama Hindu ke Indonesia versi Teori Ksatria

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 April 2023 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi agama Hindu. Sumber: Pixabay/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi agama Hindu. Sumber: Pixabay/pexels.com
ADVERTISEMENT
Menurut teori Ksatria, agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum prajurit dari India. Para prajurit bermigrasi ke Indonesia karena kekalahan dalam perang yang membuat kerajaan runtuh. Menurut Afandi dan Rochmah dalam bukunya berjudul Pendidikan IPS, teori Ksatria adalah suatu teori yang mengungkapkan bahwa agama Hindu di Indonesia dibawa oleh kaum prajurit atau perwira. Lantas, apa itu kaum Ksatria dan bagaimana kelebihan serta kelemahan teori ini? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT

Kaum Ksatria sebagai Pembawa Agama Hindu ke Indonesia

Ilustrasi agama Hindu. Sumber: Himesh Mehta/pexels.com
Menurut teori Ksatria, agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum prajurit. Dalam hal ini, kaum prajurit yang dimaksud adalah Kasta Ksatria. Tentu kamu sudah tahu bahwa agama Hindu memiliki sejumlah kasta, salah satunya Ksatria. Kasta ini masuk pada urutan kedua dari jajaran kasta tertinggi. Pada umumnya, Kasta Ksatria terdiri dari pengawal kerajaan, prajurit, perwira, atau penegak keadilan dengan ciri fisik kuat dan tangguh. Para prajurit ini bermigrasi ke Indonesia akibat kekalahan perang di India yang mengakibatkan keruntuhan kerajaan. Kaum prajurit ini tiba sekitar abad ke-4 hingga ke-5 yang kemudian membangun kerajaan bercorak Hindu-Budha. Sebab, India menjadi pusat agama Hindu yang cukup terkenal. Teori ini didukung oleh J.L. Moens dan Moekerji.
ADVERTISEMENT

Kelebihan Teori Ksatria

Ada sejumlah faktor yang memperkuat teori ksatria, yaitu sebagai berikut.

1. Kerajaan India Hancur

Pada masa kedatangan para prajurit, Kerajaan India memang benar telah hancur akibat kekalahan perang. Hal ini tentu merupakan faktor keuntungannya. Sebab, ada kemungkinan para prajurit melakukan perjalanan ke Indonesia.

2. Memiliki Semangat Tinggi

Salah satu sifat dasar seorang prajurit adalah semangatnya yang tinggi. Prajurit adalah seseorang yang tangguh dan kuat, sehingga mampu menaklukkan suatu wilayah.

Kelemahan Teori Ksatria

Selain kelebihan, teori Ksatria juga memiliki sejumlah kekurangan, yaitu sebagai berikut.

1. Tidak Ada Prasasti

Pada masa itu, belum ada prasasti yang mencatat kedatangan para prajurit untuk menyebarkan agama Hindu serta Budha. Hal ini menjadi salah satu faktor kelemahannya.

2. Tidak Ada Catatan Tertulis

Selain tidak ada prasasti, saat itu juga tidak ada bukti tertulis yang mencatat kedatangan para prajurit. Akibatnya, ada pihak-pihak yang menentang teori ini.
ADVERTISEMENT

3. Prajurit Tidak Mampu Menggunakan Bahasa Sanskerta dan Huruf Pallawa

Kelemahan yang terakhir adalah para kaum prajurit ini tidak dapat menggunakan bahasa Sanskerta serta huruf Pallawa. Padahal, pada zaman Kerajaan Hindu dan Budha, bahasa dan huruf tersebut digunakan. Nah, itulah sejumlah informasi seputar teori Ksatria, kelebihan, serta kelemahannya. Memang setiap teori memiliki sisi yang memperkuat sekaligus memperlemah. Oleh sebab itu, banyak tokoh yang mendukung sekaligus menentangnya. [ENF]