Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kearifan Lokal Bekasi, Warisan Budaya yang Terjaga di Tengah Modernisasi
11 Januari 2025 18:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perubahan zaman, kearifan lokal di daerah ini tetap mempertahankan identitas dan nilai-nilai yang diwariskan secara turun temurun.
Kearifan Lokal Bekasi
Kearifan lokal Bekasi tidak hanya tercermin dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam kesenian, tradisi, dan penggunaan bahasa yang menjadi identitas daerah ini.
Masyarakat Bekasi telah mengembangkan berbagai bentuk budaya yang mewariskan nilai-nilai luhur dan kebijaksanaan turun-temurun.
Mengutip dari disparbud.bekasikota.go.id, salah satu bentuk kesenian yang terkenal adalah tari topeng Bekasi, yang biasanya dipentaskan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan dan khitanan.
Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat Bekasi dengan gerakan yang dinamis dan bersemangat.
Selain tari topeng, Bekasi juga dikenal dengan kesenian lainnya, seperti tari jaipong, tari saman, dan wayang kulit.
ADVERTISEMENT
Kesenian ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Bekasi kepada generasi muda.
Selain itu, musik tradisional seperti Tanjidor, Gambang Kromong, dan Rebana juga menjadi bagian dari kearifan lokal Bekasi yang menggambarkan kedekatan masyarakat dengan seni musik yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Tradisi juga memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Bekasi.
Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah "Ngarak Barong," sebuah ritual adat yang melibatkan prosesi panjang dengan membawa barong, sebuah patung khas dari kayu yang dihias indah.
Ada juga tradisi "Berebut Dandang," yang biasanya digelar dalam perayaan pernikahan dengan melibatkan permainan silat dan balas pantun.
Kearifan lokal Bekasi juga terlihat dalam bahasa yang digunakan masyarakatnya. Bahasa Bekasi merupakan campuran antara bahasa Sunda dan Betawi, yang mencerminkan keberagaman budaya di daerah ini.
ADVERTISEMENT
Penggunaan bahasa ini sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam percakapan santai maupun dalam upacara adat.
Di bidang kuliner, Bekasi memiliki berbagai makanan khas yang kaya akan cita rasa dan tradisi.
Misalnya, Bandeng Rorot, yang terbuat dari ikan bandeng dengan duri yang sudah dipisahkan, menjadikannya mudah dikonsumsi.
Ada juga Dodol Bekasi yang menjadi hidangan khas pada waktu-waktu tertentu seperti Lebaran atau pernikahan.
Selain itu, Kue Akar Kelapa dan Kue Geplak menjadi jajanan tradisional yang tidak hanya enak tetapi juga sarat dengan makna budaya.
Sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Jakarta, Bekasi mengalami banyak pengaruh modernisasi.
Namun, meskipun ada perubahan sosial dan teknologi, kearifan lokal Bekasi tetap dipertahankan dan dihargai.
Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan budaya ini melalui acara budaya, pelatihan seni, dan pengenalan tradisi kepada generasi muda.
ADVERTISEMENT
Melestarikan kearifan lokal Bekasi sangat penting untuk menjaga warisan budaya yang ada. Budaya ini bukan hanya sekedar simbol, tetapi juga sebagai sumber kebijaksanaan yang dapat diambil pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Kearifan lokal yang ada di Bekasi merupakan bagian dari identitas masyarakat yang tidak boleh dilupakan, agar generasi mendatang dapat memahami dan meneruskan nilai-nilai luhur yang telah ada sejak zaman dahulu.
Dengan demikian, kearifan lokal Bekasi adalah warisan budaya yang perlu dijaga dan dipelihara.
Sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia, keberadaan kearifan lokal ini harus terus hidup agar menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat Bekasi. (Shofia)