Kebijakan Moneter dan Fiskal: Perbedaan, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 April 2024 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kebijakan moneter dan fiskal. Foto: Mufid Majnun/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebijakan moneter dan fiskal. Foto: Mufid Majnun/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebijakan moneter dan fiskal merupakan dua instrumen penting dalam mengatur keuangan atau perekonomian negara. Keduanya memiliki peran yang berbeda, namun berhubungan erat dan saling terkait.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa perbedaan kebijakan moneter dan fiskal? Apa pula tujuan, jenis, dan contoh penerapannya di Indonesia? Inilah penjelasan selengkapnya.

Mengenal Kebijakan Moneter dan Fiskal

Ilustrasi kebijakan moneter dan fiskal. Foto: Towfiqu B/Unsplash
Melansir situs umsu.ac.id, sebagai instrumen penting dalam mengatur keuangan negara, kebijakan fiskal dan moneter selalu diharapkan bisa berjalan sesuai kebutuhan ekonomi negara. Saat hal tersebut terjadi, maka isu keuangan seperti inflasi dapat dikendalikan. Stabilitas keuangan negara pun bakal terwujud.
Selanjutnya, mari kenali perbedaan, tujuan, jenis, serta contoh penerapan kebijakan moneter dan fiskal berikut ini.

1. Perbedaan

Kebijakan moneter adalah sejumlah keputusan untuk mendorong aktivitas ekonomi yang diserahkan oleh pemerintah kepada bank sentral.
Sementara, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah terkait pendapatan serta pengeluaran publik agar aktivitas ekonomi dapat dikendalikan.
ADVERTISEMENT
Perbedaan kedua kebijakan tersebut terletak pada siapa yang mengambil langkah-langkah tertentu dan bagaimana mereka memengaruhi ekonomi.
Kebijakan moneter fokus pada suku bunga dan uang yang beredar. Sementara itu, kebijakan fiskal fokus pada anggaran pemerintah serta pajak.

2. Tujuan

Kebijakan moneter bertujuan untuk mengendalikan inflasi, mempertahankan stabilitas nilai mata uang, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan, tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mengatur tingkat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, hingga menjaga stabilitas fiskal negara.

3. Jenis

Kebijakan moneter melibatkan instrumen berupa tingkat suku bunga, cadangan wajib bank, intervensi mata uang, dan operasi pasar terbuka.
Di sisi lain, kebijakan fiskal meliputi pengaturan anggaran belanja pemerintah, program subsidi, pengeluaran di sektor tertentu, dan perubahan tarif pajak.

4. Contoh

Contoh penerapan kebijakan moneter adalah ketika Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga sebagai acuan untuk mengendalikan inflasi saat harga-harga naik secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, contoh kebijakan fiskal di Indonesia dapat dilihat ketika pemerintah mengeluarkan anggaran besar untuk membiayai proyek infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dapat disimpulkan bahwa baik kebijakan moneter maupun fiskal sama-sama punya peran penting dalam mengatur perekonomian negara. Keduanya saling melengkapi untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan.
Demikian penjelasan tentang kebijakan moneter dan fiskal, perbedaan, serta contoh penerapannya. Dengan mengetahuinya, maka akan semakin tinggi kesadaran untuk menghargai kompleksitas serta dampak kedua kebijakan tersebut dalam memengaruhi kehidupan sehari-hari. (DN)