Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kebudayaan Dongson di Indonesia beserta Asal-usulnya
19 Desember 2023 23:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adanya perkembangan Kebudayaan Dongson di Indonesia diketahui dari adanya beberapa peninggalan berbahan perunggu, seperti kapak berbahan perunggu dan sebagainya.
Mengenal Kebudayaan Dongson
Dikutip dari buku berjudul Sejarah Indonesia: untuk SMK Kelas X Semester Ganjil yang disusun oleh Fatayat Ridlo Mintarsih, dkk. (2023: 35), Kebudayaan Melayu Muda dikenal dengan sebutan Kebudayaan Dongson.
Nama tersebut diambil dari nama daerah di sekitar teluk Tonkin di Vietnam . Daerah tersebut adalah lokasi di mana banyak ditemukan benda-benda peninggalan dari logam.
Daerah Dongson ini disebut sebagai tempat aska bangsa Melayu Muda sebelum pergi menuju Indonesia.
Manusia prasejarah yang mendukung Kebudayaan Dongson memiliki kemahiran dalam bertani, beternak, memancing, dan berlayar dengan perahu bercadik.
Bahkan, manusia prasejarah yang tinggal pada masa ini juga mampu membuat alat dengan menggunakan logam yang dikenal dengan cire perdue.
ADVERTISEMENT
Asal-usul Kebudayaan Dongson di Indonesia
Kebudayaan Dongson mulanya berkembang di Lembah Song Hong, Vietnam. Kebudayaan ini juga berkembang dan meluas di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Kebudayaan Dongson berkembang di Indonesia sekitar 1000 SM sampai 1 SM.
Menurut teori yang dikemukakan Von Heine-Geldern, Kebudayaan Dongson sebagai nenek moyang Indonesia datang ke Nusantara dalam dua periode, yaitu periode pertama tahun 1500 SM yang merupakan gelombang pertama.
Gelombang pertama ini kelompok Melayu Tua atau Proto Melayu datang ke Nusantara dengan dua kelompok besar. Bangsa ini membawa kebudayaan Neolitikum yang kemudian berbaur dengan penduduk Austro-Melanesoid di Nusantara.
Selanjutnya, di gelombang kedua yang berlangsung pada 500 SM, Bangsa Melayu Muda atau Deutro Melayu yang berasal dari Dongson, Vietnam memiliki persamaan pembuatan barang, baik dari perunggu maupun gerabah.
ADVERTISEMENT
Bangsa ini membawa kebudayaan logam yang berkembang di Indonesia pada saat itu. Mereka berpindah dari Teluk Tonkin menuju Indonesia dan menyebar di beberapa daerah seperti Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan Kalimantan.
Adapun hasil-hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia, yaitu kapak corong atau kapak sepatu, nekara, dan bejana perunggu.
Sekian pembahasan tentang Kebudayaan Dongson di Indonesia yang dilengkapi dengan sejarah dan peninggalannya. Semoga bermanfaat. (DAP)