Konten dari Pengguna

Kebudayaan Minangkabau Matriarki, Sejarah, dan Aturannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
26 Maret 2024 21:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kebudayaan minangkabau matriarki. Sumber: Quang Nguyen Vinh/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebudayaan minangkabau matriarki. Sumber: Quang Nguyen Vinh/pexels.com
ADVERTISEMENT
Kebudayaan Minangkabau matriarki adalah sistem kekerabatan yang diambil dari garis keturunan ibu. Budaya ini masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat hingga kini.
ADVERTISEMENT
Yusra, Pierda, Lestari, dan Nopitri dalam Literature Review: Menginduksikan Nilai-Nilai Budaya Minang dalam Proses Konseling menyebutkan bahwa budaya matriarki di Minangkabau ini memengaruhi tradisi dan aturan adat lainnya dalam masyarakat.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kebudayaan Minangkabau matriarki, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Kebudayaan Minangkabau Matriarki

Ilustrasi kebudayaan minangkabau matriarki. Sumber: Life Folk/pexels.com
Kebudayaan Minangkabau matriarki adalah suatu sistem kekerabatan yang diterapkan oleh masyarakat Minang dari garis keturunan ibu. Sistem ini juga disebut dengan matrilineal.
Dalam hal ini, anak-anak yang lahir dalam keluarga Minang akan mengikuti suku ibunya. Dengan begini, sang anak akan terhubung dengan kerabat-kerabat ibunya secara unilateral.

Sejarah Sistem Matriarki Suku Minangkabau

Sejarah sistem matriarki di Suku Minangkabau ini telah ada sejak zaman dahulu. Hal ini berawal dari masa kepemimpinan Datuk Katumanggungan serta Datuak Parpatiah Nan Sabatang di Suku Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Adityawarman, panglima perang Kerajaan Majapahit tengah berupaya untuk menyerang kawasan Minangkabau akibat tidak mempunyai angkatan perang.
Namun, Datuk Katumanggungan memutuskan untuk tidak menyambut pasukan prajurit Majapahit dengan peperangan, tetapi keramahan. Bahkan, panglima Adityawarman juga dijodohkan dengan adik dari Datuk Katumanggungan, yakni Putri Jamilah.
Nah, agar keturunannya tetap menjadi bagian dari Suku Minangkabau serta memperoleh warisan, akhirnya ditetapkan adat Batali Bacambua. Adat tersebut mengubah struktur kekerabatan di Minangkabau, dari bapak menjadi keturunan berdasarkan ibu.
Dengan begini, Adityawarman pun hanya menjabat menjadi raja transisi Kerajaan Minangkabau untuk sementara. Tradisi tersebut pun juga dianut masyarakat hingga sekarang.

Aturan Sistem Matriarki di Minangkabau

Adanya sistem matriarki di Minangkabau tentunya memengaruhi aturan dalam masyarakat. Adapun sejumlah aturan sistem matriarki di Minangkabau adalah:
ADVERTISEMENT
Demikian sederet informasi mengenai kebudayaan Minangkabau matriarki. [ENF]