Konten dari Pengguna

Kehidupan Budaya Kerajaan Mataram Kuno dan Aspek Sosialnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Januari 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kehidupan budaya kerajaan mataram kuno. Sumber: Adrian Campillos/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kehidupan budaya kerajaan mataram kuno. Sumber: Adrian Campillos/pexels.com
ADVERTISEMENT
Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan yang memiliki corak Hindu-Budha yang terletak di Pulau Jawa. Kehidupan budaya Kerajaan Mataram Kuno cukup pesat, terlebih jika dilihat dari segi peninggalannya.
ADVERTISEMENT
Tiyas dalam Prasasti Peninggalan Kerajaan Yang Bercorak Hindu-Buddha yang Mengambarkan Keharmonisaan Agama Hindu-Buddha menyebutkan bahwa salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terkenal adalah Candi Borobudur.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kehidupan budaya Kerajaan Mataram Kuno, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Kehidupan Budaya Kerajaan Mataram Kuno

Ilustrasi kehidupan budaya kerajaan mataram kuno. Sumber: Han Sen/pexels.com
Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan bercorak Hindu dan Buddha yang didirikan oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya pada abad ke-8 Masehi di wilayah Jawa Tengah.
Kehidupan budaya Kerajaan Mataram Kuno ini tergolong pesat. Pasalnya, Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan berbagai situs kebudayaan yang bertahan sampai kini, bahkan menjadi tempat wisata terkenal.
Beberapa situs kebudayaan yang ditinggalkan oleh Kerajaan Mataram Kuno adalah Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Kalasan, dan lainnya. Candi-candi tersebut terletak di kawasan Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kerajaan Mataram Kuno juga meninggalkan seni sastra serta seni pertunjukan. Salah satu karya sastra yang terkenal dari Kerajaan Mataram Kuno adalah Kitab Ramayana Kakawin yang diperkirakan dibuat pada masa kepemimpinan Raja Dyah Balitung pada 899-911 Masehi.
Di sisi lain, ketika Kerajaan Mataram Kuno di bawah pemerintahan Dinasti Isyana di Jawa Timur, ada pula karya sastra yang ditinggalkan, yaitu Sang Hyang Kamahayanika. Bukan hanya itu, seni pertunjukan juga sering ditampilkan, seperti wayang dan tari-tarian.

Aspek Sosial Kerajaan Mataram Kuno

Apabila dilihat dari aspek sosial, Kerajaan Mataram Kuno ini membagi masyarakat menjadi sejumlah golongan berdasarkan kastanya. Misalnya adalah kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, serta Sudra.
Di samping itu, terdapat pula stratifikasi sosial yang didasarkan pada kedudukan seseorang dalam masyarakat. Kedudukan tersebut dapat dilihat dari bidang birokrasi kerajaan, kekayaan, maupun posisinya dalam masyarakat itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Demikian sederet informasi mengenai kehidupan budaya Kerajaan Mataram Kuno dan aspek sosialnya. [ENF]