Kehidupan Budaya Kerajaan Sriwijaya yang Menarik Diketahui

Ilustrasi kehidupan budaya kerajaan sriwijaya. Sumber: Roméo/pexels.com

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan bercorak Buddha di Indonesia. Lokasi kerajaan ini berada di Palembang, Sumatera Selatan. Adapun kehidupan budaya Kerajaan Sriwijaya berkaitan dengan dunia baharinya.

Nurrohim dalam Kerajaan dan Komunitasnya: Sejarah dan Teori Keberadaan Komonitas Bahari di Masa Sriwijaya menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim karena lokasinya yang cukup strategis dan dekat dengan laut.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kehidupan budaya Kerajaan Sriwijaya, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Kehidupan Budaya Kerajaan Sriwijaya

Ilustrasi kehidupan budaya kerajaan sriwijaya. Sumber: Mohit Suthar/pexels.com

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang telah berdiri sekitar abad ke-7 Masehi dan berada di kawasan Palembang. Adapun corak dari Kerajaan Sriwijaya adalah Buddha.

Kehidupan budaya Kerajaan Sriwijaya berkaitan dengan lokasi kerajaannya yang terletak di tepi laut dan disebut sebagai kerajaan maritim. Di samping itu, Kerajaan Sriwijaya juga meninggalkan banyak prasasti yang telah menggunakan bahasa Melayu Kuno.

Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah melestarikan budaya lokal. Adapun beberapa bentuk peninggalan budaya Kerajaan Sriwijaya adalah kompleks Candi Muara Takus, bangunan suci di Jambi, arca Buddha di Bukit Siguntang, bangunan suci di Gunung Tua, Arca Awalokiteswara, hingga prasasti.

Kondisi Kehidupan Kerajaan Sriwijaya di Bidang Lainnya

Selain kehidupan budaya, aspek sosial dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya juga cukup menarik. Adapun beberapa bentuk kehidupan Kerajaan Sriwijaya adalah:

1. Kondisi Sosial

Dari segi sosial, Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di sekitarnya serta mengembangkan pendidikan pula. Bukan hanya itu, Kerajaan Sriwijaya juga dianggap sebagai pusat pendidikan.

Hal itu ditunjukkan dalam catatan I Tsing dari China yang mengungkapkan bahwa setidaknya ada 1.000 pendeta Buddha belajar agama di Kerajaan Sriwijaya.

Bukan hanya itu, I Tsing juga menyarankan pendeta China untuk mempelajari agama Buddha terlebih dulu ke Kerajaan Sriwijaya sebelum memutuskan untuk menempuh pendidikan di India.

2. Kehidupan Ekonomi

Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan yang maju di bidang ekonomi. Bahkan, kerajaan ini juga disebut dengan kerajaan maritim karena lokasinya yang strategis dan mampu menguasai perdagangan di perairan Asia Tenggara.

Kerajaan Sriwijaya juga mewajibkan setiap kapal yang singgah untuk membayar pajak. Di sisi lain, kerajaan ini juga memiliki beberapa komoditas ekspor, seperti timah, gading, kayu cendana, kapur barus, kayu gaharu, kayu ulin, kemenyan, rempah-rempah, cula badak, buah-buahan, hingga wangi-wangian.

Demikian sederet informasi mengenai kehidupan budaya Kerajaan Sriwijaya. [ENF]