Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kalingga yang Perlu Diketahui

Ilustrasi kehidupan ekonomi kerajaan kalingga, sumber foto: Serg Alesenko by pexels.com

Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan Hindu yang pernah berdiri di Nusantara yang juga biasa disebut dengan Kerajaan Holing. Kehidupan ekonomi Kerajaan Kalingga bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.

Selain itu, Kerajaan Kalingga berdiri pada adab ke-6 hingga abad ke-7 di Pantai Utara Jawa Tengah. Lokasinya berada di antara Kabupaten Pekalongan dan Jepara.

Dikutip dari buku Kerajaan-Kerajaan Buddha yang Pernah Ada di Indonesia karya Oktavia Rokhimaturrizki, berikut penjelasan lengkap tentang kehidupan ekonomi dari Kerajaan Kalingga.

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kalingga

Ilustrasi kehidupan ekonomi kerajaan kalingga, sumber foto: Serg Alesenko by pexels.com

Pendiri Kerajaan Kalingga adalah Dapunta Syailendra yang berasal dari Dinasti Syailendra. Kerajaan Kalingga juga dianggap sebagai pionir dari kerajaan-kerajaan besar yang berkuasa di tanah Jawa tahun setelahnya.

Apalagi Kerajaan Kalingga memiliki kegiatan ekonomi yang sangat maju. Kehidupan ekonomi Kerajaan Kalingga ini bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.

Kehidupan ekonomi ini semakin maju dengan didukung lokasi Kerajaan Kalingga yang berada di pesisir Utara Jawa. Sehingga menyebabkan sektor perdagangan maritim berkembang sangat pesat.

Mengapa Kerajaan Kalingga menjalankan ekonomi di bidang pertanian dan perdagangan? Hal ini karena kondisi wilayahnya. Di mana wilayah Kerajaan Kalingga merupakan penghasil emas, kulit penyu, perak, culak badak, dan gading.

Barang-barang yang dihasilkan tersebut kemudian dijual baik oleh masyarakat yang hidup di wilayah Kerajaan Kalingga. Di wilayah pedalamannya juga subur sehingga dijadikan sektor pertanian.

Ada berbagai hasil pertanian dari wilayah tersebut, antara lain minuman dan beras. Penduduk Kalingga juga terkenal pintar membuat minuman dari bunga kelapa dan bunga aren yang terasa manis serta memabukkan.

Selain itu, masyarakat Kerajaan Kalingga juga mampu menjalin hubungan dagang di suatu tempat disebut sebagai pasar. Melalui pasar inilah, masyarakat Kerajaan Kalingga mulai membangun sebuah hubungan yang teratur dengan para pedagang setempat.

Masyarakat Kalingga juga melakukan kegiatan perekonomian lain seperti bercocok tanam, menghasilkan kulit, penyu, perak, emas, cula badak dan gading gajah. Bahkan mereka juga membuat garam sebagai salah satu kegiatan ekonominya.

Dapat disimpulkan bahwa kehidupan ekonomi Kerajaan Kalingga bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan. Lewat dua sektor ini, perekonomian Kerajaan Kalingga terus mengalami peningkatan bahkan wilayahnya juga semakin dikenal masyarakat luas. (DSI)