Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya yang Terkenal Sebagai Kerajaan Maritim
23 Agustus 2023 23:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia pernah memiliki sebuah kerajaan maritim besar yang berupa Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini berkuasa pada abad ke-7. Disebut maritim karena kehidupan ekonomi Kerajaan Sriwijaya pada saat itu memang sangat bergantung pada hasil perdagangan laut.
ADVERTISEMENT
Letak pusat dari kerajaan ini sendiri berada di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan. Bukan hanya perdagangan di Nusantara, Kerajaan Sriwijaya juga mampu menguasai perdagangan laut di kelas internasional, mencapai negara-negara lainnya.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya
Selain karena kemampuan dalam berdagang di bidang perdagangan laut, kesuksesan Kerajaan Sriwijaya juga tidak lepas dari letaknya yang memang tergolong strategis. Sungai Musi sendiri tidak jauh dari perlintasan pelayaran internasional, yaitu Selat Malaka.
Di masa itu, kegiatan pelayaran dan perdagangan di area Selat Malaka sangat ramai, khususnya antara negara China dan India. Kerajaan Sriwijaya yang sedang berkuasa dan beraktivitas di sekitar mendapat banyak keuntungan dari aktivitas kedua negara.
Para pedagang asing dari kedua negara rutin singgah di Pelabuhan Sriwijaya, baik untuk sekadar beristirahat maupun membeli bekal pelayaran, seperti mengisi air minum dan makanan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga melakukan aktivitas perdagangan, barter kain katun, tembikar, porselen, dan barang lainnya.
Keuntungan bagi Kerajaan Sriwijaya
Karena penduduk Sriwijaya sebagian besar merupakan pedagang, maka barang-barang dagangan yang berupa emas, perak, rempah-rempang, penyu, gading gajah, pinang, dan lainnya menjadi berharga tinggi di mata pedagang internasional.
Kerajaan Sriwijaya juga memiliki andil besar dalam perniagaan kelas internasional. Sriwijaya bahkan membangun hubungan spesial dengan China.
Tujuannya, demi mempertahankan kesuksesannya sebagai pemegang hegemoni perdagangan di Selat Malaka, yaitu dengan memberi upeti khusus agar China tidak membuat perjanjian dengan negara lain.
Bukan hanya pada China, Sriwijaya juga melakukan perjanjian khusus dengan Burma, Kamboja, India, Persia, Filipina, serta Arab. Hal ini pun membuat Sriwijaya berhasil memonopoli perdagangan di kawasan Asia bagian Tenggara.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, Sriwijaya juga menerapkan aturan pajak. Penerapan pajak ini disertai kontrol ketat pada jalur-jalur kegiatan perdagangan maupun pelayaran.
Kapal dagang yang melalui area perdagangan lebih terjamin keamanannya. Karena itu, Kerajaan Sriwijaya menempatkan angkatan laut di berbagai pangkalan demi melindungi, mengawasi, sekaligus memungut biaya cukai. (AML)