Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kehidupan Politik Kerajaan Samudera Pasai yang Memengaruhi Kesejahteraan Rakyat
2 Desember 2023 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kehidupan politik Kerajaan Samudera Pasai, salah satunya diketahui dari catatan perjalanan Marcopolo yang menyebut bahwa raja Samudera Pasai mempunyai gelar sultan.
ADVERTISEMENT
Mari simak uraian di bawah ini untuk mengetahui sejarah lengkapnya.
Kehidupan Politik Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang terletak di Aceh, tepatnya di dekat kota Lhokseumawe. Kala itu, Samudra Pasai menjadi salah satu pusat perdagangan di Indonesia sebab letaknya yang strategis atau merupakan jalur perdagangan rempah-rempah.
Dilansir dari situs acehprov.go.id, kerajaan tersebut didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Setelah masuk Islam, Meurah Silu memiliki nama baru yaitu Malik Al-Saleh.
Ia kemudian menjadi raja pertama Samudera Pasai sekaligus sultan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudera Pasai ialah gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak yang berkuasa kurang lebih selama 29 tahun (1297-1326 M).
ADVERTISEMENT
Di masa kejayaannya, Samudera Pasai menjadi pusat perniagaan yang penting dan dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri seperti Cina, India, serta Persia.
Kerajaan ini bahkan mengeluarkan mata uang emas bernama dirham yang dipakai secara resmi di kerajaannya. Bukan hanya menjadi pusat perdagangan internasional, Samudera Pasai pun menjadi pusat perkembangan agama Islam saat itu.
Selain bidang ekonomi, berikut kehidupan politik Kerajaan Samudera Pasai:
1. Kehidupan Politik Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai diperintah oleh penguasa bergelar sultan, dibantu patih bergelar amir. Sebenarnya tidak banyak sumber sejarah mengenai kerajaan Islam tersebut. Hanya ada catatan perjalanan Marcopolo yang menyebut bahwa raja Samudera Pasai bergelar sultan.
Marcopolo sendiri merupakan musafir dari Venetia, Italia, yang datang tahun 1292. Setelah Sultan Malik Al-Saleh wafat, kedudukannya digantikan oleh Sultan Muhammad yang merupakan keturunannya.
ADVERTISEMENT
Sultan Muhammad bergelar Sultan Malik Al-Tahir I (1297 – 1326). Berikutnya, pengganti dari Sultan Muhammad adalah Sultan Ahmad yang bergelar Sultan Malik Al-Tahir II.
Di masa ini, pemerintahan Kerajaan Samudera Pasai mengalami perkembangan yang pesat dan terus menjalin hubungan dengan kerajaan Islam di Arab maupun India.
Sementara dari catatan kunjungan Ibnu Batutah, utusan Sultan Delhi pada 1345, diketahui bahwa Samudera Pasai adalah pelabuhan penting dengan istana yang diatur serta disusun secara India dengan patih bergelar amir.
2. Raja-raja Samudera Pasai
Kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai berlangsung kurang lebih dalam kurun waktu tiga abad (abad ke-13 sampai ke-16) dengan wilayah kekuasaan mencakup kawasan Aceh saat itu. Sementara beberapa raja yang pernah memimpin di antaranya:
Sultan Malik Al-Saleh (1267-1297)
ADVERTISEMENT
Sultan Muhammad Malik Az-Zahir I/Muhammad I (1297-1326)
Sultan Mahmud Malik Az-Zahir/ Ahmad I (1326-1345)
Sultan Mansur Malik Az-Zahir II (1345-1349)
Sultan Zainal Abidin I (1349-1406)
Sultanah Malikah Nahrasyiyah (1406-1428)
Sultan Zainal Abidin II (1428-1438)
Sultan Shalahuddin (1438-1462)
Sultan Ahmad II (1462-1464)
Sultan Abu Zaid Ahmad III (1464-1466)
Itulah kehidupan politik Kerajaan Samudera Pasai yang penting untuk diketahui. Keruntuhan Kerajaan Samudera Pasai tidak diketahui secara jelas karena tak ada data sejarah yang lengkap. (DN)