Kehidupan Sosial Kerajaan Perlak dengan Kekayaan Alamnya

Ilustrasi kehidupan sosial kerajaan perlak, sumber foto: Willian Santos by pexels.com

Kerajaan Perlak adalah kerajaan lanjutan dari kerajaan yang berdiri sebelum kehadiran Islam. Hal ini yang membuat kehidupan sosial Kerajaan Perlak menjadi sangat maju.

Pada awalnya, terdapat rombongan yang berjumlah 100 orang dari wilayah Arab di bawah pimpinan seorang Nahkoda Khalifah datang ke Indonesia. Tujuannya untuk berdakwah sekaligus menyebarkan agama Islam, hal ini tentu menjadi pendorong perkembangan Kerajaan Perlak.

Dikutip dari buku Sejarah karya Nana Supriatna, berikut ini kehidupan sosial dari Kerajaan Perlak yang bisa disimak secara lengkap.

Kehidupan Sosial Kerajaan Perlak

Ilustrasi kehidupan sosial kerajaan perlak, sumber foto: Antonio Macías by pexels.com

Pada tahun 800 Masehi, sebuah kapal yang dipimpin Nahkoda Khalifah tiba di Barncar Perlak dengan membawa beberapa rombongan. Kehadiran rombongan ini yang menjadi awal mula kehidupan sosial Kerajaan Perlak menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kapal tersebut datang dari Teluk Kambay (Gujarat) dengan membawa misi keagamaan. Para mubaligh-mubaligh yang ikut dalam rombongan Nahkoda memberikan ajaran Islam di wilayah Kerajaan Perlak.

Bukannya mendapat kecaman, kedatangan para mubaligh ini justru mendapat sambutan baik dari masyarakat setempat. Dalam mengembangkan ajaran Islam, telah terjadi perkawinan campuran antara penduduk setempat dengan keturunan Arab, Persia, dan Muslim India.

Dari perkawinan itulah, mereka mendirikan kesultanan Islam di negeri Perlak pada tahun 840 M dengan sultan pertama adalah Sayid Maulana Abdul Aziz Syah. Setelah Kerajaan Perlak berdiri, kehidupan sosial dan ekonomi Kerajaan Perlak dan masyarakat sekitarnya semakin maju.

Kekayaan-kekayaan hasil alam dan wilayah yang strategis membuat Kerajaan Perlak menjadi sangat terkenal. Banyak pedagang dari berbagai negara seperti Gujarat, India dan Persia yang tertarik untuk datang ke wilayah Perlak.

Hal ini karena Kerajaan Perlak sangat terkenal sebagai penghasil kayu yang dikenal bagus untuk pembuatan kapal. Kedatangan para pedagang muslim tersebut tentu diiringi dengan penyebaran agama Islam.

Para pedagang tersebut juga menjadi saluran islamisasi untuk menyebarkan ajaran Islam. Tentunya para pedagang tersebut telah membawa banyak perubahan sosial budaya bagi masyarakat Perlak, misalnya perubahan strategi-strategi perdagangan.

Kehidupan sosial Kerajaan Perlak dengan kekayaan alamnya membuat banyak pedagang yang menyebarkan agama Islam. Hal ini dapat terlihat dari islamisasi di wilayah Perlak hingga terjadinya pernikahan antara pendatang dengan pribumi. (DSI)