Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Kerajaan Aceh Jadi Pusat Perdagangan di Sekitar Malaka?
24 November 2023 21:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertanyaan mengenai "Kenapa Kerajaan Aceh jadi pusat perdagangan di sekitar Malaka?" memang sering menjadi topik menarik untuk dibahas. Pasalnya, pada saat itu Nusantara memiliki banyak sekali wilayah, namun yang terpilih menjadi pusat perdagangan adalah Kerajaan Aceh.
ADVERTISEMENT
Kenapa Kerajaan Aceh Jadi Pusat Perdagangan di Sekitar Malaka? Ini Jawabannya
Sebelum abad ke-13, sudah ada sejumlah kerajaan berkembang yang sangat gemilang di Aceh, yakni Kesultanan Aceh . Dilansir dari situs kemdikbud, Kesultanan Aceh telah menjalin hubungan dengan beberapa kerajaan, seperti Inggris, Ottoman, dan Belanda.
Seiring berkembangnya zaman, Kerajaan Aceh semakin berkembang hingga menjadi Kesultanan Islam yang jaya pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Perkembangan ini tidak lepas dari fakta bahwa kerajaan ini digunakan sebagai pusat perdagangan Malaka.
Lalu, mengapa Kerajaan Aceh menjadi pusat perdagangan di sekitar Malaka? Ternyata hal ini disebabkan oleh letaknya yang strategis. Namun, kejayaan ini juga didukung oleh peristiwa jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511.
Peristiwa itu berhasil mendorong Aceh untuk berkembang pesat dengan memindahkan seluruh pusat perdagangan ke areanya. Akhirnya, hal ini diikuti oleh seluruh pedagangan muslim dari Malaka ke Aceh, yang telah dilarang untuk berdagang di Malaka.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Aceh berkembang pesat dan berdiri sebagai kerajaan merdeka pada awal abad ke-16. Saat itu, Sultan Ali Mughayat menjadi pemimpin pertama sekaligus pendiri kerajaan ini.
Aspek Kehidupan Sosial Kerajaan Aceh
Karena letaknya yang strategis, Aceh menjadi salah satu kerajaan yang berkembang pada saat itu. Hal ini juga berdampak pada kebudayaan masyarakat yang semakin sering berinteraksi dengan orang dari bangsa lain.
Pada zaman ini juga muncul ahli tasawuf terkenal, yakni Hamzah Fansyuri dan muridnya Syamsudin As-Sumatrani. Penyusunan hukum adat pun dilakukan dengan berlandaskan ajaran Islam.
Ajaran Islam ini disebut sebagai Hukum Adat Makuta Alam, yakni pengangkatan sultan harus semufakat dengan hukum adat. Jadi, sebelum dinobatkan, ia harus berdiri di atas tabal dengan ulama memegang Al-Qur'an berdiri di sisi kanan dan perdana menteri di kiri.
ADVERTISEMENT
Itulah dia penjelasan singkat mengenai alasan mengapa Aceh dijadikan sebagai pusat perdagangan serta kehidupan sosialnya. Semoga membantu! (RN)