Konten dari Pengguna

Kenapa Kerajaan Mataram Islam Terpecah menjadi Dua? Ini Alasannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Oktober 2023 22:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kenapa kerajaan mataram islam terpecah menjadi dua, sumber foto: Ghaida Ameen by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kenapa kerajaan mataram islam terpecah menjadi dua, sumber foto: Ghaida Ameen by pexels.com
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat pernah ada kerajaan besar di tanah Jawa, yaitu Kesultanan Mataram Islam yang kemudian terpecah menjadi dua. Kenapa Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua? Karena adanya konflik internal yang terjadi di Mataram.
ADVERTISEMENT
Pada masa kejayaannya, Kesultanan Mataram Islam pernah menyatukan sebagian besar Pulau Jawa dalam kekuasaannya. Namun, Kesultanan Mataram Islam mengalami kemunduran karena konflik yang mengakibatkan perpecahan.
Dikutip dari buku Tentang Manusia Indonesia karya Toeti Noerhadi, N. Roosseno, berikut ini alasan kenapa Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua.

Kenapa Kerajaan Mataram Islam Terpecah Menjadi Dua?

Ilustrasi kenapa kerajaan mataram islam terpecah menjadi dua, sumber foto: Furkan Tuna by pexels.com
Kenapa Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua? Menurut perjanjian Giyanti hal ini terjadi karena konflik internal yang terjadi di Mataram. Memang perubahan politik di Mataram yang diiringi bahkan dipacu dengan konflik internal keluarga kerajaan.
Hal ini diawali dengan pecahnya Mataram melalui perjanjian Giyanti tanggal 13 Februari 1755. Karena konflik di Surakarta antara Pakubuwono dengan adik Sunan, Pangeran Mangkubumi yang kemudian dinobatkan menjadi Hamengkubuwono I.
ADVERTISEMENT
Begitu juga Hamengkubuwono II yang hanya menjabat tahta 1 tahun (1812-1813). Kemudian segera dinobatkan putra mahkota menjadi Hamengkubuwono III.
Hal ini juga yang membuat Hamengkubuwono II diasingkan karena dianggap tidak setia pada pemerintahan Inggris. Kejadian ini membuat konflik semakin meruncing, apalagi saat Raden Mas Said bekerja sama dengan Pangeran Mangkubumi untuk merebut tahta.
Kerja sama antara Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi membuat kesehatan Pakubuwono II kian melemah. Setelah Pakubuwono II wafat, Pangeran Mangkubumi langsung memanfaatkan kekosongan pemerintahan tersebut dengan mengangkat diri sebagai raja baru Mataram Islam.
Situasi semakin memanas setelah VOC memutuskan untuk mengangkat Raden Mas Soewardi menjadi raja Mataram Islam dengan gelar Pakubuwono III. Kemudian VOC memanfaatkan kondisi tersebut untuk berunding dengan Pangeran Mangkubumi dengan menjanjikan setengah wilayah kekuasan Mataram.
ADVERTISEMENT
Hasil perundingan tersebut disepakati perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755. Di mana isinya yaitu pembagian wilayah Kesultanan Mataram Islam menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta.
Kenapa Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua? Karena terjadi konflik internal yang terjadi di keluarga Mataram Islam. Hal ini juga yang membuat adanya perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755. (DSI)