Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kepanjangan dari AFTA sebagai Perjanjian Ekonomi ASEAN
21 Juli 2023 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepanjangan dari AFTA adalah ASEAN Free Trade Area. Perjanjian ini memiliki peran strategis dalam memperkuat integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari usaha untuk mencapai pasar tunggal yang lebih besar dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, AFTA berperan dalam mengurangi hambatan perdagangan di antara negara-negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).
Untuk mengetahui selengkapnya, simak artikel ini.
Mengenal AFTA sebagai Perjanjian Ekonomi ASEAN
Dikutip dari situs kalbarprov.go.id, AFTA dibentuk dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN IV yang diselenggarakan di Singapura pada 1992.
Rencana tersebut bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia dalam jangka waktu 15 tahun (1993-2008). Namun, target tersebut telah dipercepat menjadi tahun 2003 dan kemudian kembali dipercepat menjadi tahun 2002.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai AFTA:
1. Pengertian AFTA
AFTA merupakan singkatan dari ASEAN Free Trade Area. AFTA didirikan sebagai bentuk kerja sama ekonomi antaranggota ASEAN.
ADVERTISEMENT
Tujuan utama AFTA adalah menciptakan kawasan perdagangan bebas dengan mengurangi atau menghapuskan tarif dan hambatan non-tarif dalam perdagangan barang di antara anggota ASEAN.
2. Pengurangan Tarif dan Hambatan Perdagangan
Salah satu langkah awal dalam implementasi AFTA adalah mengurangi tarif impor di antara negara-negara anggota ASEAN. Sejak AFTA berlaku, hampir seluruh tarif perdagangan di antara anggota ASEAN telah dikurangi secara signifikan.
Pengurangan tarif ini bertujuan untuk meningkatkan akses pasar bagi produk dari negara anggota ASEAN serta mendorong perdagangan intra-regional yang lebih besar.
3. Hambatan Non-Tarif
Selain tarif, AFTA juga berusaha mengurangi hambatan non-tarif dalam perdagangan. Hambatan non-tarif mencakup berbagai regulasi, prosedur, dan persyaratan teknis yang dapat menyulitkan perusahaan dalam melakukan perdagangan.
AFTA bertujuan untuk mengurangi hambatan non-tarif dan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih efisien dan mudah bagi pelaku bisnis di kawasan ASEAN.
ADVERTISEMENT
4. Manfaat dan Tantangan AFTA
AFTA telah memberikan sejumlah manfaat bagi negara anggota ASEAN. Perjanjian ini telah meningkatkan akses pasar bagi produk ASEAN, memperkuat rantai pasokan regional, meningkatkan investasi langsung asing di kawasan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam implementasi AFTA, seperti perbedaan regulasi di antara negara anggota dan peningkatan kesadaran akan manfaat dari AFTA di kalangan pelaku bisnis.
Sebagai salah satu perjanjian ekonomi terkemuka di kawasan Asia Tenggara , AFTA telah berperan penting dalam memperkuat integrasi ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN.
Dengan mengurangi tarif dan hambatan perdagangan, AFTA telah menciptakan kawasan perdagangan bebas yang lebih terbuka dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di kawasan ASEAN.