Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kerajaan Tidore: Sejarah, Corak, Kejayaan, dan Peninggalannya
15 Mei 2023 23:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerajaan Tidore adalah salah satu kesultanan Islam yang terletak di Pulau Tidore, Maluku Utara. Kerajaan ini mengalami masa kejayaan pada abad ke-16 sampai ke-18 Masehi.
ADVERTISEMENT
Sejarah dan Corak Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Maluku yang didirikan pada abad ke-11 oleh Syahjati atau Muhammad Naqil. Beliau sendiri adalah saudara dari Mashur Malamo, yaitu pendiri Kerajaan Ternate.
Dikutip dari buku Pendidikan IPS Sekolah Dasar karya Inge Ayudia dkk., saat awal berdiri, kerajaan ini belum bercorak Islam. Penguasa Tidore yang pertama kali masuk Islam adalah Ciriliyati dengan gelar Sultan Jamaluddin.
Sejak saat itu, Kerajaan Tidore berubah menjadi kesultanan Islam. Sepeninggal Sultan Jamaluddin, Kesultanan Tidore dipimpin oleh Sultan Al-Mansur dan mulai menerima pengaruh asing, seperti pengaruh Spanyol.
Tidak hanya itu saja, pada masa Sultan Al-Mansur, Tidore juga sering mengalami pemindahan pusat pemerintahan . Ibu Kota terakhir adalah Limau Timore, yang sekarang dikenal dengan nama Soa-Sio.
ADVERTISEMENT
Masa Kejayaan Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore menduduki puncak keemasan setelah dipimpin oleh Sultan Nuku pada tahun 1897-1805. Hal ini dibuktikan oleh wilayah kekuasaannya yang berkembang ke Pulau Halmahera, Pulau Buru, Pulau Seram, dan Papua bagian barat.
Kehidupan politik Kerajaan Tidore pun berjalan dengan sangat lancar dan baik karena struktur pemerintahan yang sudah teratur. Belum lagi, Sultan Nuku mempunyai semangat juang dan gigih dalam melawan sekaligus mengusir Belanda.
Bahkan, Sultan Nuku berhasil menyatukan kedua Kerajaan Islam di Maluku, yakni Ternate dan Tidore, untuk melawan Belanda. Karena beliau, Tidore sangat besar dan disegani di seluruh kawasan itu.
Peninggalan Kerajaan Tidore
Tidore memiliki sejumlah peninggalan yang masih terawat hingga detik ini, di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
1. Istana Sultan Tidore
Istana peristirahatan Sultan Tidore dikenal dengan sebutan Kadato Kie. Letaknya ada di Kelurahan Soasio, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan.
2. Benteng Tahula dan Torre
Kedua benteng ini menjadi saksi bisu penjajahan. Benteng Torre adalah bukti dari penjajahan bangsa Portugis, sementara Benteng Tahula dibangun oleh bangsa Spanyol untuk mengamati wilayah perairan dan daratan Tidore.
Itulah dia sejarah singkat, masa kejayaan, dan peninggalan Kerajaan Tidore. Semoga membantu!