Keruntuhan Kerajaan Demak beserta Penyebabnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
4 Mei 2024 21:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keruntuhan kerajaan demak. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keruntuhan kerajaan demak. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan di akhir abad ke-15. Keruntuhan Kerajaan Demak mulai terlihat sejak kematian Sultan Trenggono yang tewas dalam penyerangan ke Penarukan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, keturunan Kerajaan Majapahit.
Raden Patah juga merupakan raja pertama yang memimpin sejak 1478 hingga 1518. Di masa pemerintahannya, Kerajaan Demak menjadi kerajaan terkuat di Jawa dengan wilayah kekuasaan sangat luas.

Keruntuhan Kerajaan Demak beserta Penyebabnya

Ilustrasi keruntuhan kerajaan demak. Sumber: pixabay
Setelah sempat menikmati masa keemasannya, Kerajaan Demak runtuh di akhir abad ke-16. Salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Demak yaitu perang saudara yang terjadi antara Sunan Prawoto dan Arya Penangsang.
Di tahun 1546, Sultan Demak, Sultan Trenggono meninggal dunia saat melakukan ekspedisi perluasan kekuasaan. Sultan Trenggono wafat karena dibunuh saat melakukan penyerangan ke Panarukan di Jawa Timur, yang ketika itu sedang dikuasai oleh Blambangan.
ADVERTISEMENT
Setelah meninggalnya Sultan Trenggono, Kerajaan Demak kekuasaannya menjadi kosong. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh putra sulung Sultan Trenggono, yaitu Sunan Prawoto untuk menggantikan kedudukan ayahnya.
Sunan giri hingga para sesepuh Kerajaan Demak setuju jika Sunan Prawoto naik tahta sebagai raja di tahun 1546. Namun, Sunan Prawoto dinilai lebih sibuk bekerja sebagai ahli agama dibanding pemimpin Kerajaan Demak yang berakibat daerah-daerah di bawah naungan Kerajaan Demak mulai melepaskan diri, yang berdampak pada mundurnya kerajaan.
Akibat peristiwa ini terjadinya perang saudara. Sunan Prawoto terlibat perang dengan sepupunya sendiri, Arya Penangsang. Arya Penangsang keturunan Pangeran Sekar Seda Lepen, yang merupakan kakak kandung Sultan Trenggono.
Ketika Sunan Prawoto menjadi raja, Arya Penangsang merasa lebih pantas untuk menduduki kekuasaan. Penolakan Arya Penangsang tersebut didorong rasa dendam terhadap kematian ayahnya.
ADVERTISEMENT
Arya Penangsang selanjutnya membalas dendam dengan cara berusaha merebut kekuasaan Kerajaan Demak. Perang saudara di Kerajaan Demak berlangsung sejak tahun 1546 hingga 1549. Perang saudara ini berakhir setelah Arya Penangsang mengalami kekalahan.
Perang saudara tersebut mendapat kecaman dari Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, menantu Sultan Trenggono. Joko Tingkir bersama dengan Ki Gede Pemanahan serta Ki Panjawi melakukan upaya merebut kekuasaan Kerajaan Demak dari Arya Penangsang.
Akhirnya Joko Tingkir, Ki Gede Pemanahan, dan Ki Panjawi berhasil mengalahkan Arya Penangsang di Jipang Panolan. Di tahun 1568, Joko Tingkir naik tahta menjadi Raja Demak dan memindahkan ibu kota Demak ke Pajang. Pemindahan ini menjadi runtuhnya Kerajaan Demak.
Demikian penjelasan keruntuhan Kerajaan Demak beserta penyebabnya. (ARH)
ADVERTISEMENT