Keruntuhan Kerajaan Gowa Tallo beserta Sejarah Kejayaannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 April 2023 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Keruntuhan Kerajaan Gowa Tallo. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keruntuhan Kerajaan Gowa Tallo. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ada banyak kisah menarik dan pelajaran yang dapat dibahas dari keruntuhan Kerajaan Gowa Tallo.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Bahas Tuntas 1001 Soal IPS SD, kerajaan Gowa Tallo berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Raja Gowa mempunyai gelar Daeng, sedangkan Raja Tallo bergelar Karaeng.
Hancurnya kerajaan ini adalah karena pengkhianatan putra mahkota Kerajaan Bone, yaitu Arupalaka.

Berdirinya Kerajaan Gowa-Tallo

Ilustrasi Keruntuhan Kerajaan Gowa Tallo. Sumber: Unsplash
Berdasarkan sejarah, pemimpin pertama dari kerajaan Gowa Tallo adalah Tumanurung Bainea yang merupakan seorang penguasa lokal Gowa di abad 14. Ratusan tahun lamanya Gowa memperebutkan hegemoni wilayah tersebut.
Sepanjang berdirinya Kerajaan Gowa Tallo, tercataat ada sedikitnya 30 orang raja yang memimpin kerajaan ini. Di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT

Masa Kejayaan Kerajaan Gowa Tallo

Kejayaan Kerajaan Gowa Tallo ada pada 1653 yaitu dibawah pemerintahan Sultan Hasauddin dengan gelarnya yaitu Ayam Jantan dari Timur.
Di masa kejayaan inilah Kerajaan Gowa Tallo terkenal sebagai negara maritim yang merupakan pusat perdagangan timur nusantara. Pada bidang sosial, kerajaan ini berhasil memajukan pendidikan Islam dan kebudayaan.
Hal tersebut terbukti dari banyak murid dari Gowa Tallo yang menimba ilmu agama sampai Banten.

Keruntuhan Kerajaan Gowa Tallo

Ketika VOC berhasil menduduki sebagian besar kerajaan kecil di Sulawesi, Sultan Hasanuddin berupaya melawan dengan bantuan dari semua kerajaan Indonesia Timur.
Peperangan pun terjadi. Kerajaan Gowa Tallo dibawah pimpinan Sultan Hasanuddin melawan VOC yang terus menambah jumlah pasukan.
Alhasil, kerajaan Gowa Tallo terdesak dan pada tahun 1667 mengakui kekalahan yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Bongaya.
ADVERTISEMENT
Setelah perjanjian, Sultan Hasanuddin harus turun tahta dan diganti oleh Sultan Amir Hamzah.
Itulah sekilas kisah mengenai Kerajaan Gowa Tallo beserta sejarah kekayaannya. (LAU)