Konten dari Pengguna

Kesenian Tanjidor dan Fakta Menariknya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
29 Mei 2024 20:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kesenian tanjidor berasal dari daerah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesenian tanjidor berasal dari daerah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kesenian Tanjidor berasal dari daerah Jakarta, kesenian ini merupakan budaya asli masyarakat Betawi yang masih dilestarikan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas tentang kesenian Tanjidor dan fakta yang menarik untuk diketahui.

Kesenian Tanjidor

Ilustrasi kesenian tanjidor berasal dari daerah. Foto: Pixabay
Akar kesenian Tanjidor sebetulnya berawal dari kedatangan Belanda di Indonesia. Saat itu, terdapat pertunjukan seni berupa orkes yang menganut ketentuan orkes klasik pada zaman VOC.
Orkes tersebut kemudian menyatu dengan musik pribumi dalam bentuk kesenian tiende duur yang alat musiknya berasal dari Barat dan lagunya dari Betawi.
Nama tiende duur menerangkan bagaimana bas drum dipukul tiap hitungan kesepuluh. Sesuai arti namanya yaitu tiende yang berarti kesepuluh dan duur yang berarti lama waktu.
Karena pengucapan bahasa Belanda yang sulit bagi bangsa Indonesia itulah akhirnya diucapkan sebagai Tanjidur yang kini dikenal dengan nama Tanjidor.
Kesenian Tanjidor berkembang di daerah pinggiran Jakarta, Bogor, Bekasi, Cibinong, Citeureup, Cileungsi, Depok, Jonggol, Parung, dan Tangerang.
ADVERTISEMENT
Kini, Tanjidor dimainkan oleh orang Betawi asli dengan alat musik yang digunakan, yaitu gambang, kromong, suling, kempul, gendang, gong, kecrek, pan, ningning, dan rebab Tionghoa.
Dua kategori jenis lagu yang dibawakan adalah instrumental dan vokal, yang kebanyakan dinyanyikan dalam bahasa Indonesia.
Pada zaman dahulu, tanjidor dimainkan saat perayaan pesta atau sekedar hiburan. Sekarang, berkembang menjadi musik rakyat Jakarta yang ditandai dengan berdirinya grup musik Tanjidor.
Saat ini, Tanjidor digunakan untuk lagu rakyat Jakarta, seperti Surilang, Jali-jali, Sirih Kuning, dan lainnya. Musik ini juga dimainkan untuk mengarak pengantin, sunat, pasar malam, dan lainnya.
Namun sebenarnya hingga saat ini, terdapat beberapa versi yang berbeda tentang Kesenian Tanjidor ketika diulik dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
Ada yang menyebut kalau kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 dari Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citeureup.
Seperti yang dikutip dalam buku Seni dan Budaya karya Harry Sulastianto juga Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta 5 yang disusun Yudhistira.
Demikian adalah pembahasan tentang Kesenian Tanjidor berasal dari daerah Jakarta terutama masyarakat Betawi dan juga berbagai fakta menariknya. (SP)