Konten dari Pengguna

Kesultanan Deli: Sejarah Pendirian hingga Keruntuhannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Mei 2024 19:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi: Kesultanan Deli. Sumber: RIDVAN AYRIK/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi: Kesultanan Deli. Sumber: RIDVAN AYRIK/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Kesultanan Deli didirikan pada tahun 1632 M dan masih berada di bawah kekuasaan Kesultanan Aceh. Lokasi Kesultanan Deli diperkirakan berada di Kabupaten Deli Serdang sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Simak sejarah singkat mulai pendirian hingga keruntuhan Kesultanan Deli pada penjelasan berikut!

Berdirinya Kesultanan Deli

Foto Hanya Ilustrasi: Kesultanan Deli. Sumber: Sami TÜRK/Pexels.com
Deni Prasetyo dalam buku berjudul Mengenal Kerajan-Kerajaan Nusantara, menjelaskan bahwa pendiri Kerajaan Deli adalah Muhammad Daklik.
Muhammad Dalik merupakan keturunan bangsawan, yakni Amir Muhammad Badaruddin Khas yang asalnya dari Delhi, India. Amir menikah dengan putri Sultan Samudera Pasai yang bernama Putri Chandra Dwi.
Muhammad Dalik sebelum mendirikan Kesultanan Deli, beliau adalah seorang laksamana dan orang kepercayaan Sultan Aceh untuk menjadi wakil bekas kawasan Kerajaan Haru yang pusatnya berada di Sungai Lalang-Percut.
Muhammad Dalik meninggal dunia pada tahun 1653, kekuasaan Kesultanan Deli diambil alih oleh putra beliau, yakni Tuanku Panglima Perunggit.
Tahun 1669, Tuanku Panglima Perunggit mengeluarkan keputusan berani dengan memisahkan kerajaannya dari Kerajaan Aceh.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Kesultanan Deli berdiri menjadi sebuah kerajaan yang berdaulat dan ibukotanya berada di Labuhan, sekitar 20 km dari Medan.

Perpecahan Kesultanan Deli

Kesultanan Deli mulai mengalami perpecahan pada tahun 1720. Perpecahan terjadi karena pertentangan dalam pergantian kekuasaan.
Perpecahan ini ditandai dengan dibentuknya Kesultanan Serdang. Perpecahan tersebut membuat Kesultanan Deli sempat direbut oleh Kesultanan Siak Sri Indrapura dan Aceh.
Selanjutnya Belanda bisa menguasai kepemilikan Tanah Deli setelah Sultan Siak Sharif Islami menyerahkan tanah kekuasaannya kepada Belanda di tahun 1858. Kesultanan Deli secara resmi akhirnya diakui merdeka baik dari Siak maupun Aceh pada tahun 1861.
Setelah Perang Dunia II berakhir dan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, maka Kesultanan Deli tidak lagi memiliki kekuasaan politik. Namun, Kesultanan Deli masih tetap ada hingga sekarang.
ADVERTISEMENT

Peninggalan Kesultanan Deli yang Masih ada Hingga Sekarang

Peninggalan Kesultanan Deli yang terkenal dan masih ada hingga sekarang, salah satunya adalah Istana Maimun.
Nunung Marzuki dalam buku berjudul Mengenal Lebih Dekat: Bangunan Bersejarah Indonesia menjelaskan bahwa Istana Maimun merupakan salah satu penanda kota Medan, Sumatra Utara. Istana ini berlokasi di Jl. Brigjen Katamso Medan, Kecamatan Medan Maimun.
Istana Maimun didirikan tahun 1888 oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Bangunan yang menjadi pusat kerajaan Deli ini menghadap ke arah Timur dan berdiri kokoh di atas tanah yang luasnya 2.772 meter persegi.
Itulah penjelasan tentang sejarah Kesultanan Deli yang menarik untuk diketahui. (eK)