Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Ketahui Penyebab Perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC
4 Oktober 2023 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penyebab perlawanan Sultan Hasanuddin adalah karena kehadiran VOC yang ingin memonopoli perdagangan di Makassar sangat mengganggu.
ADVERTISEMENT
VOC adalah perusahaan perdagangan bersejarah yang mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan politik dan ekonomi di Belanda pada abad ke-17 hingga abad ke-18.
Lalu, apakah penyebab perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC? Simak penjelasannya di bawah ini.
Penyebab Perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC
Sebelum kedatangan Belanda, masyarakat Nusantara hidup dengan tenteram dan damai. Bahkan, Indonesia menyambut kedatangan Belanda dengan baik.
Namun, seiring berjalannya waktu, Belanda justru melakukan perlawanan dan memaksa memonopoli perdagangan hingga mencampuri urusan kerajaan di Nusantara.
Belanda saat itu membentuk VOC yang merupakan singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie.
Berdasarkan buku IPS Terpadu karya Nana, dkk., Kerajaan Makassar yang memusatkan kegiatan ekonominya pada sektor perdagangan merasa terganggu dengan kehadiran VOC tersebut.
ADVERTISEMENT
VOC ingin menduduki Gowa yang merupakan tempat transit rempah-rempah dari Malaka ke Maluku dan sebaliknya. Rempah tersebut ditimbun di pelabuhan Somba Opu.
VOC Belanda berencana memonopoli perdagangan di Makassar sekaligus melakukan ekspansi ke Indonesia bagian timur dengan cara yang licik dan menyengsarakan rakyat. Tentu hal tersebut ditantang keras oleh Sultan Hasanuddin.
Sultan Hasanuddin sudah berusaha melakukan segala cara untuk memukul mundur VOC. Pertama, Sultan Hasanuddin bekerja sama dengan kerajaan lain di sekitar Makassar hingga dikenal sebuah peristiwa bernama Perang Makassar.
Kedua, Sultan Hasanuddin membangun benteng untuk memperkuat pertahanan kerajaan. Walaupun akhirnya, pertahanan mereka harus runtuh karena Benteng Barombang berhasil dikuasai VOC pada 23 Oktober 1667.
Terakhir, Sultan Hasanuddin menggerakkan kembali rakyatnya pada 1668. Sayangnya, saat itu benteng terkuat Gowa harus jatuh ke VOC dan berubah nama menjadi Benteng Rotterdam.
ADVERTISEMENT
Perjuangan keras Sultan Hasanuddin berhasil digagalkan karena VOC memanfaatkan konflik dan persaingan antara Sultan Hasanuddin dan Raja Bone bernama Aru Palaka.
Kekalahan Sultan Hasanuddin dari Belanda pun membuahkan Perjanjian Bongaya yang ditandatangani pada 18 November 1667. Perjanjian damai itu berisikan poin-poin yang merugikan Kerajaan Makassar.
Demikian adalah penyebab perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC yang patut diketahui. (SP)