Keteladanan Budi Utomo yang Dapat Dipelajari dan Sejarah Singkatnya

Ilustrasi: Keteladanan Budi Utomo. Sumber: Dio Hasbi Saniskoro/Pexels.com

Budi Utomo merupakan organisasi yang menjadi cikal bakal pergerakan nasional di Indonesia. Organisasi Budi Utomo kaya akan nilai keteladanan yang patut dipelajari dalam kehidupan sehari-hari Lantas apa saja keteladanan Budi Utomo?

Untuk mengetahui jawabannya, simak pembahasan berikut ini!

Keteladanan Budi Utomo

Ilustrasi: Keteladanan Budi Utomo. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com

Organisasi Budi Utomo memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia, baik dalam bidang pendidikan, kebudayaan, politik, dan sosial. Setiap perjuangan ini tentunya menyimpan nilai keteladanan yang layak diteladani masyarakat Indonesia.

Menurut Badan Informasi dan Komunikasi Nasional dalam buku berjudul Nasionalisme: Perburuan tanpa Tepi menjelaskan bahwa keteladanan yang dimiliki Budi Utomo adalah kepeloporannya yang semangat pantang menyerah.

Keteladanan inilah yang penting untuk dimiliki segenap lapisan masyarakat dan bangsa Indonesia, terlebih dalam menghadapi berbagai terpaan dan cobaan.

Selain itu, nilai keteladanan Budi Utomo adalah menolak tunduk terhadap penjajah. Meski harus tumpah darah melawan penjajah, para anggota Budi Utomo tidak pernah menyerahkan diri dan tunduk dengan aturan penjajah.

Keteladanan yang lainnya adalah kesadaran pentingnya kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Dengan menyadari hal ini masyarakat akan senantiasa menjaga nama baik bangsa dan negara.

Sejarah Singkat Budi Utomo

Nana supriatna, dkk dalam buku berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, hingga ekonomi) menjelaskan bahwa Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang berdiri pada 20 Mei 1908.

Kelahiran organisasi ini dianggap sebagai cikal bakal pergerakan nasional Indonesia. Atas hal inilah, hari kelahiran organisasi Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Pendiri Budi Utomo adalah Soetomo, seorang mahasiswa dari School Tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) atau Sekolah Dokter Jawa atas anjuran dari dr. Wahidin Sudirohusodo.

Organisasi Budi Utomo terus berusaha mengangkat kehormatan orang Jawa dengan memberikan pendidikan hingga pengajaran yang baik di sekolah.

Organisasi Budi Utomo awalnya bersifat etnis sebab lebih fokus memperhatikan kelompok etnis Jawa, utamanya kaum bangsawan.

Selanjutnya pada 1930-an, organisasi Budi Utomo membuka keanggotaannya ke seluruh golongan suku bangsa. Bukan hanya dalam bidang pendidikan dan sosial, namun juga berjuang dalam bidang politik.

Pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu tidak melihat Budi Utomo sebagai organisasi radikal, melainkan sebagai organisasi moderat. Alasan inilah yang membuat banyak anggota organisasi Budi Utomo yang duduk dalam Volksraad (Dewan Rakyat).

Demikianlah penjelasan tentang keteladanan Budi Utomo dan sejarahnya yang perlu diketahui. Semoga membantu! (eK)