Konten dari Pengguna

Keteladanan Indische Partij yang Bisa Diterapkan beserta Tokoh-tokohnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
27 Februari 2024 22:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Keteladanan Indische Partij. Sumber: just baf/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Keteladanan Indische Partij. Sumber: just baf/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indische partij merupakan organisasi politik yang kaya dengan nilai keteladanan yang pantas diteladani dan dipelajari masyarakat Indonesia. Lantas apa saja keteladanan indische partij dan siapa saja tokoh-tokohnya?
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui jawabannya, baca uraian di bawah ini!

Keteladanan Indische Partij

Ilustrasi: Keteladanan Indische Partij. Sumber: el jusuf/Pexels.com
Masyarakat Indonesia perlu mempelajari keteladanan dalam organisasi Indische Partij. Keteladanan yang bisa dipelajari adalah:

Tokoh-Tokoh Indische Partij

Anita, S.Pd, M.Pd dan Ridwan, SE, M. Pd. dalam buku berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Kelas VIII menjelaskan bahwa Indische Partij (IP) adalah partai politik pertama di Indonesia yang didirikan tanggal 25 Desember 1912.
Pendiri IP terkenal dengan sebutan tiga serangkai, yakni Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Inilah biografi dari ketiga tokoh pendiri Indische Partij tersebut:

1. Ki Hajar Dewantara

Drs. Sudjatmoko Adisukarjo dan Riri Ningsih, S.Pd. dalam buku berjudul Horizon IPS Ilmu Pengetahuan Alam menjelaskan bahwa Ki Hajar Dewantara atau R.M. Suwardi Suryaningrat merupakan salah satu pendiri pantai Indische Partij.
ADVERTISEMENT
Beliau lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889. Setelah pernah dibuang oleh Belanda karena perannya dalam pendirian Indische Partij, Ki Hajar Dewantara kemudian dibebaskan pada 17 Agustus 1917.
Pada tahun 1946, Ki Hajar Dewantara menjadi ketua Panitia Penyelidik Pengajaran. Beliau mendapatkan gelar "Pahlawan Kemerdekaan Nasional" pada 28 November 1959.

2. Douwes Dekker

Ernest Francois Eugene Douwes Dekker lahir di Pasuruan pada 8 Oktober 1879. Beliau juga terkenal sebagai Danudirja Setiabudi yang merupakan keturunan Perancis, Belanda, Jawa, dan Jerman.
Perjuanganya bermula setelah menuntaskan sekolah setara SLTA. Beliau pernah bekerja di perkebunan kopi di Malang, Jawa Timur. Selanjutnya beliau berhenti, sebab tidak rela melihat para buruh Indonesia memperoleh perlakuan kasar dari Belanda.
Beliau pernah menjadi pemimpin harian De Express bersama Ki Hajar Dewantara dan mendirikan Komite Bumiputera. Atas jasa-jasa tersebut, pada 9 November 1961 Pemerintah Indonesia memberikan gelar "Pahlawan Pergerakan Nasional".
ADVERTISEMENT

3. Tjipto Mangunkusumo

Tjipto Mangunkusumo adalah keturunan priyayi dan baliau bisa bersekolah di STOVIA. Namun, beliau menantang adanya gagasan bahwa priyayi wajib tunduk terhadap pemerintahan Belanda.
Ketidaksetujuan ini dibuktikan dengan kritik pedas kepada pemerintahan Belanda. Beliau beranggapan bahwa apa yang dilakukan Belanda telah merendahkan martabat bangsa dan negara Indonesia.
Selain itu, Tjipto Mangunkusumo bersama tokoh tiga serangkai mendirikan Partai Indische Partij sebagai bukti memperjuangkan rakyat Indonesia agar bisa lepas dari kebengisan Belanda.
Itulah penjelasan tentang keteladanan Indische Partij dan tokoh-tokohnya. Semoga bermanfaat! (eK)