Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Keteladanan Sarekat Islam dan Tujuan Pendiriannya
27 Februari 2024 22:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sarekat Islam merupakan organisasi yang bercorak keagamaan. Organisasi ini berdiri dengan tujuan tertentu karena lahir dari perkumpulan rakyat pribumi utamanya yang beragama Islam. Lantas apa saja keteladanan Sarekat Islam?
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahuinya, simak uraian di bawah ini!
Keteladanan Sarekat Islam
Inilah beberapa keteladanan organisasi Sarekat Islam yang bisa diteladani, yaitu:
Tujuan Pendirian Sarekat Islam
Prof. Dr. M. Habib Mustopo dalam buku berjudul Sekolah Menengah Atas Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam menjelaskan bahwa pada tahun 1911, Haji Samanhudi di Solo menghimpun para pengusaha batik dalam sebuah organisasi yang bercorak agama dan ekonomi, yakni Sarekat Dagang Islam (SDI).
Pembentukan organisasi itu sebagai reaksi terhadap monopoli penjualan bahan-bahan baku oleh pedagang Cina yang dirasakan sangat merugikan mereka. Setahun kemudian, pada bulan November 1912 nama SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI).
ADVERTISEMENT
Perubahan nama ini bertujuan supaya keanggotaannya menjadi semakin luas, bukan hanya dari kalangan pedagangan saja.
Yudi Latif dalam buku berjudul Mata Air Keteladanan menjelaskan bahwa tokoh penting dalam Sarekat Islam adalah Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (H.O.S. Tjokroaminoto), beliau lahir di Madiun 16 Agustus 1882. Ada juga Samanhudi yang menjabat sebagai ketua kehormatan.
Kecepatan pertumbuhan SI sangat meluas dan melesat dengan cepat. Secara horizontal SI adalah organisasi massa pertama yang ada di Indonesia antara tahun 1917 sampai 1920.
Adapun tujuan Pendirian Sarekat Islam adalah:
ADVERTISEMENT
SI mempunyai pengaruh yang terasa pada setiap jenjang perkembangan politik Indonesia . Namun, lama-kelamaan aktivitas SI lebih mengutamakan politik, hal inilah yang tidak disetujui oleh sebagian anggotanya.
Mereka menginginkan SI lebih banyak memperhatikan masalah-masalah keagamaan. Untuk selenjutnya, SI memutuskan bekerja sama dengan pemerintah kolonial dan berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam.
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, Partai Sarekat Islam berubah menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSSI) dengan ketua Haji Agus Salim.
Itulah penjelasan tentang keteladanan Sarekat Islam dan tujuan pendiriannya. Semoga bermanfaat! (eK)