Konten dari Pengguna

Keterampilan Sosial Homo Erectus yang Patut Diteladani

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
30 November 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Keterampilan Sosial Homo Erectus yang Patut Diteladani. Foto: Unsplash/Yosua Sortino
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keterampilan Sosial Homo Erectus yang Patut Diteladani. Foto: Unsplash/Yosua Sortino
ADVERTISEMENT
Homo erectus adalah salah satu nenek moyang yang dianggap sebagai salah satu manusia purba paling sukses. Keberhasilan bertahan hidup di berbagai lingkungan menunjukkan keterampilan sosial homo erectus yang patut diteladani saat ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Asal Usul Manusia, Richard Leakey, (2003: 50), homo erectus diperkirakan keturunan dari homo habilis dan leluhur dari homo sapiens. Selain itu, homo erectus juga termasuk dalam manusia purba yang memiliki otak lebih besar.
Untuk bertahan hidup, homo erectus menggunakan alat dari bahan keras, seperti kayu, batuan, dan tulang. Alat-alat peninggalannya digunakan untuk memotong, menyayat daging hasil buruan, dan bertahan dari ancaman binatang buas.

Keterampilan Sosial Homo Erectus yang Patut Diteladani

Ilustrasi Keterampilan Sosial Homo Erectus yang Patut Diteladani.. Foto: Unsplash/Mikael Kristenson
Salah satu keterampilan sosial homo erectus yang patut diteladani adalah kerja sama dan adaptasi terhadap lingkungan baru. Homo erectus merupakan manusia purba pertama yang berhasil menyebar keluar dari Afrika.
Dalam perjalanannya, kelompok ini mampu beradaptasi dengan menemukan sumber makanan, menciptakan alat-alat baru, dan memanfaatkan sumber daya lokal. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kerja sama untuk berburu dan mengumpulkan makanan.
ADVERTISEMENT
Beberapa bukti arkeologis menunjukkan bahwa homo erectus berbagi hasil buruan dan makanan dengan anggota kelompoknya. Kerja sama ini bukan hanya membantu kelompok bertahan hidup, tetapi juga memperkuat hubungan sosial.
Sikap berbagi yang dilakukan kelompok homo erectus dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Sikap tersebut adalah pondasi untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Rasa empati yang ditunjukkan kepada kelompok yang lemah atau membutuhkan bantuan adalah nilai moral yang sangat berharga. Sikap ini memperkuat solidaritas yang ada dalam masyarakat.
Selain itu, kemampuan beradaptasi dapat dijadikan contoh untuk bertahan dalam dunia yang terus mengalami perubahan. Fleksibilitas dan inovasi memungkinkan manusia menghadapi tantangan baru dengan penuh percaya diri.
Demikianlah pembahasan mengenai keterampilan sosial homo erectus yang patut diteladani. Nilai ini tidak hanya membantu kelompok homo erectus untuk bertahan hidup, tetapi juga menjadi pondasi dalam membangun hubungan sosial yang kuat. (Nabila)
ADVERTISEMENT