Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kisah Asiyah Istri Firaun, Cahaya Iman di Istana Kezaliman
12 Maret 2025 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kisah Asiyah istri Firaun adalah salah satu kisah penuh inspirasi tentang keteguhan iman dalam menghadapi tirani.
ADVERTISEMENT
Asiyah binti Muzahim, seorang perempuan mulia, hidup di tengah kemewahan istana tetapi memilih mempertahankan keimanannya kepada Allah Swt.
Meskipun menjadi istri penguasa yang kejam, ia tetap berpegang teguh pada keyakinannya.
Keteguhan Iman Asiyah di Tengah Kekuasaan Firaun
Dikutip dari buku Asiyah Binti Muzahim: Wanita Mulia Penghuni Surga Istri Firaun, Syaikh Mahmud Syibli, (2006:45), kisah Asiyah istri Firaun diceritakan bahwa Asiyah menemukan bayi Musa yang hanyut di Sungai Nil dan memutuskan untuk mengasuhnya sebagai anak sendiri.
Keputusan ini membuktikan keberanian dan kasih sayang Asiyah yang bertentangan dengan perintah Firaun untuk membunuh bayi laki-laki Bani Israil. Peristiwa ini menjadi awal dari ujian besar yang dihadapinya.
Meskipun hidup dalam lingkungan yang penuh kezaliman, Asiyah tetap memilih keimanan sebagai pegangan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Asiyah: Wanita Beriman, Bersuami Tiran, Tristanti Wahyuni, (2018:79), disebutkan bahwa Asiyah terinspirasi oleh mukjizat Nabi Musa. Ia menyaksikan bagaimana Musa membawa ajaran kebenaran yang bertentangan dengan keyakinan Firaun.
Keberanian Asiyah semakin besar hingga akhirnya ia mengikrarkan keimanannya kepada Allah secara terbuka.
Keputusan ini membuat Firaun murka. Di buku Sejarah Wanita-wanita Mulia dalam Islam, Dr. Mustafa Murad, (2015:122), dijelaskan bahwa Firaun memerintahkan para algojo untuk menyiksa Asiyah dengan kejam.
Namun, meskipun menghadapi penderitaan berat, Asiyah tetap bersabar dan berdoa kepada Allah agar diberikan tempat di surga. Kisah Asiyah istri Firaun ini menjadi bukti kekuatan iman yang tak tergoyahkan.
Doa Asiyah yang Diabadikan dalam Al-Qur'an
Allah Swt. mengabadikan doa Asiyah dalam Al-Qur'an (QS. At-Tahrim:11), di mana ia meminta sebuah rumah di sisi Allah dan perlindungan dari kezaliman Firaun.
ADVERTISEMENT
Doa ini menjadi bukti keteguhan hati seorang perempuan yang lebih memilih kehidupan abadi di akhirat dibanding kemewahan dunia.
Kisah Asiyah istri Firaun mengajarkan bahwa iman sejati tidak bisa digoyahkan oleh ancaman atau siksaan.
Ia menjadi teladan bagi siapa saja yang menghadapi tekanan dalam mempertahankan keyakinan. Keberanian Asiyah adalah bukti bahwa iman yang kuat akan membawa seseorang pada kemenangan sejati di sisi Allah Swt. (Haura)