Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Hasan dan Husein sebagai Cucu Nabi Muhammad
28 Juni 2024 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah Hasan dan Husein sebagai dua tokoh penting dalam sejarah Islam sudah banyak tersiar di kalangan umat muslim terutama dalam konteks Syiah.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas lebih lanjut kisah Hasan dan Husein dalam buku 99 Kisah Menakjubkan Sahabat Nabi karya Tethy Ezokanzo.
Kisah Hasan dan Husein
Husein dan Hasan adalah dua cucu Nabi Muhammad SAW dari putrinya Fatimah Az-Zahra dan menantunya Ali bin Abi Thalib. Kisah hidup mereka sangat penting dalam sejarah Islam, terutama dalam konteks Syiah.
Hasan bin Ali lahir pada 625 M dan merupakan cucu pertama Nabi Muhammad. Setelah kematian ayahnya, Ali bin Abi Thalib, Hasan menjadi khalifah kelima.
Namun, masa kekhalifahannya singkat karena dia memutuskan untuk berdamai dengan Muawiyah bin Abu Sufyan demi menghindari perpecahan di kalangan umat Islam.
Sebagai bagian dari perjanjian, Hasan menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah dengan syarat bahwa setelah itu, kepemimpinan umat Islam akan kembali kepada keluarga Nabi.
ADVERTISEMENT
Hasan wafat pada 670 M, diduga diracun oleh salah satu istrinya atas perintah Muawiyah. Sedangkan, Husein bin Ali, lahir pada 626 M, yang merupakan adik Hasan.
Setelah kematian Hasan, Husein menjadi pemimpin keluarga Nabi. Ketika Muawiyah meninggal pada 680 M, putranya Yazid menjadi khalifah.
Husein menolak untuk tunduk kepada Yazid karena dianggapnya tidak layak dan tidak adil. Penolakan ini memicu peristiwa penting yang dikenal sebagai Tragedi Karbala.
Pada tahun 680 M, Husein dan rombongannya, termasuk keluarga dan pengikutnya, berangkat dari Mekah menuju Kufah atas undangan penduduk Kufah yang berjanji akan mendukungnya.
Namun, setibanya di Karbala, pasukan Yazid menghadang mereka. Dalam pertempuran yang dikenal sebagai Hari Asyura pada 10 Muharram 680 M, Husein dan sebagian besar keluarganya dibunuh secara tragis.
ADVERTISEMENT
Peristiwa Karbala menjadi momen bersejarah yang sangat penting bagi umat Islam, terutama dalam tradisi Syiah, yang memperingati Asyura setiap tahun sebagai hari berkabung dan penghormatan kepada pengorbanan Husein.
Husein dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap tirani dan ketidakadilan, dan kisahnya terus menginspirasi banyak orang hingga hari ini.
Demikian adalah kisah Hasan dan Husein yang dibahas secara singkat, tapi tetap dapat menjadi pelajaran yang baik bagi umat muslim. (SP)