Kisah Kejujuran Mohammad Hatta yang Dianggap sebagai Legenda oleh Pejabat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
29 Februari 2024 23:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa kisah kejujuran mohammad hatta dianggap sebagai legenda oleh pejabat. Sumber: just baf/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa kisah kejujuran mohammad hatta dianggap sebagai legenda oleh pejabat. Sumber: just baf/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mohammad Hatta adalah wakil presiden pertama di Indonesia sekaligus termasuk bapak proklamator bersama Ir. Soekarno. Beliau dikenal dengan kejujurannya. Hal itu menjadi alasan mengapa kisah kejujuran Mohammad Hatta dianggap sebagai legenda oleh pejabat.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga diungkapkan oleh Stefen dan Tejawati dalam Pandangan Politik Mohammad Hatta Pada Tahun Pada Tahun 1945-1956: Mohammad Hatta's Political Views In The Year 1945-1956 bahwa Mohammad Hatta dikenal sebagai orang yang santun dan jujur.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai mengapa kisah kejujuran Mohammad Hatta dianggap sebagai legenda oleh pejabat, simak selengkapnya di artikel berikut.

Kisah Kejujuran Mohammad Hatta

Ilustrasi mengapa kisah kejujuran mohammad hatta dianggap sebagai legenda oleh pejabat. Sumber: Irgi Nur Fadil/pexels.com
Mohammad Hatta adalah wakil presiden pertama Indonesia sekaligus bapak proklamator. Sepanjang hidupnya, beliau dikenal sebagai orang yang sederhana, jujur, bersahaja, dan penuh integritas.
Lantas, mengapa kisah kejujuran Mohammad Hatta dianggap sebagai legenda oleh pejabat? Kisah kejujuran Mohammad Hatta dituliskan langsung oleh putri keduanya, yakni Gemala Rabi'ah Hatta.
Dirinya menulis buku yang berjudul Bung Hatta di Mata Tiga Putrinya dan menceritakan kisah kejujuran ayahnya dalam menggunakan fasilitas negara.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pada 1971, Mohammad Hatta pulang ke Indonesia setelah berobat dari Belanda. Dibandingkan beristirahat, beliau justru meminta tolong kepada sekretaris pribadinya untuk menulis laporan penerimaan serta pengeluaran uang selama dirinya berobat di Belanda.
Hal itu ternyata telah menjadi kebiasaan Mohammad Hatta untuk selalu menulis laporan keuangan setiap usai pergi dari luar negeri. Di sisi lain, pihak bendahara negara sering menolak sisa kembalian dari biaya perjalanan ke luar negeri, karena bisa menjadi uang saku tambahan.
Akan tetapi, Mohammad Hatta meminta untuk selalu mengembalikan sisa uang dari perjalanan luar negeri dan tidak mau menerima kembalian tersebut. Pasalnya, Mohammad Hatta beranggapan jika uang saku sebelumnya telah memadai, sehingga kelebihan uangnya harus dikembalikan.
Demikian beberapa informasi mengenai mengapa kisah kejujuran Mohammad Hatta dianggap sebagai legenda oleh pejabat. Selain cerita di atas, masih banyak lagi kisah kejujuran Mohammad Hatta. [ENF]
ADVERTISEMENT