Kisah Keruntuhan Kerajaan Aceh yang Penting Diketahui

Ilustrasi Keruntuhan Kerajaan Aceh. Sumber: Unsplash

Kisah keruntuhan Kerajaan Aceh bermula ketika sang raja meninggal dunia pada tahun 1636.

Dikutip dari buku IPS 5 oleh Amir Kusnandar, Kerajaan Aceh berdiri sekitar tahun 1514. Raja pertamanya bernama Sultan Ali Mughayat yang kemudian digantikan oleh putra pertamanya, yaitu Salahudin.

Namun, karena Salahudin tidak cakap maka digantikan oleh sang adik, yaitu Alaudin Riayad Syah, pada tahun 1537. Di bawah kepemimpinan raja Kerajaan Aceh yang berganti-ganti, kerajaan satu ini sempat bisa memimpin dengan baik.

Namun, pada tahun 1636, raja yang tengah memimpin di tahun tersebut meninggal dunia sehingga menyebabkan kerajaan ini runtuh. Berikut penjelasan lengkapnya.

Kisah Keruntuhan Kerajaan Aceh

Ilustrasi Keruntuhan Kerajaan Aceh. Sumber: Unsplash

Kerajaan Aceh mulai mengalami keruntuhan setelah wafatnya Sultan Iskandar Muda pada tahun 1636. Keruntuhan yang terjadi banyak dipengaruhi oleh perebutan kekuasaan.

Selain itu, keruntuhan Kerajaan Aceh juga didukung oleh beberapa faktor di bawah ini:

Akibat dari kondisi Kerajaan Aceh yang semakin melemah, Belanda pun masuk dan memberi banyak pengaruh. Pihak Belanda mulai melakukan invasi melalui Perang Sabi sejak tanggal 26 Maret 1873 hingga 30 tahun kemudian.

Banyak sekali korban jiwa akibat kejadian tersebut. Selain itu, pemimpin terakhir Kerajaan Aceh, yaitu Sultan Muhammad Daud Syah, juga tidak mampu lagi menaungi Aceh. Maka dari itu, beliau mengumumkan pengakuan kedaulatan Belanda di Aceh.

Pada akhirnya, wilayah Kerajaan Aceh menjadi bagian Hindia Timur Belanda atau pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Peninggalan Kerajaan Aceh

Runtuhnya Kerajaan Aceh meninggalkan banyak peninggalan, beberapa di antaranya, yaitu:

Itu dia sekilas penjelasan mengenai kisah keruntuhan Kerajaan Aceh dan peninggalannya yang masih ada sejak kini.(LAU)