Konten dari Pengguna

Kisah Marie Antoinette sebagai Ratu di Masa Revolusi Perancis

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 Agustus 2024 22:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah Marie Antoinette. Sumber: Pixabay/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah Marie Antoinette. Sumber: Pixabay/pexels.com
ADVERTISEMENT
Marie Antoinette adalah seorang Ratu Perancis yang juga dikenal sebagai istri Raja Louis XVI. Kisah Marie Antoinette berawal dari kelahirannya di tanah Hofburg, Wina, Austria. Dirinya adalah anak terakhir dari Kaisar Roma Suci Francis 1.
ADVERTISEMENT
Drajat dalam Pementasan Berusaiyu no Bara oleh Takarazuka Revue: Reaksi terhadap Maskulinitas dan Femininitas Jepang menyebutkan bahwa kisah Marie Antoinette banyak dibawakan dalam pementasan teater dengan membawa nilai-nilai feminisme.
Jika ingin tahu lebih lanjut tentang kisah Marie Antoinette sebagai Ratu Perancis, cari tahu penjelasannya dalam bacaan ini.

Kisah Marie Antoinette

Ilustrasi kisah Marie Antoinette. Sumber: cottonbro studio/pexels.com
Marie Antoinette adalah istri Raja Prancis yang terkenal, yaitu Louis XVI. Banyak mitos dan kisah yang beredar tentang Marie Antoinette, sebagai ratu terakhir sebelum berlangsungnya Revolusi Perancis. Secara positif, Marie Antoinette menjadi simbol kecantikan dan tren. Akan tetapi, dirinya dianggap sebagai simbol jatuhnya monarki di Eropa.
Kisah Marie Antoinette berawal dari kelahirannya di Hofburg, Wina, Austria tahun 1755. Dirinya adalah putri dari Kaisar Roma Suci Francis 1 dengan Ratu Maria Theresa. Dirinya dibesarkan oleh pengasuh kerajaan bersama kakaknya, Maria Carolina.
ADVERTISEMENT
Marie Antoinette pernah belajar secara privat kepada Wolfgang Amadeus Mozart. Meskipun awalnya memiliki perkembangan cukup lambat daripada teman-teman seumurannya, perlahan-lahan Marie Antoinette mengalami perkembangan pesat di tangan Christoph Willibald Gluck.
Ibunya, Ratu Maria Theresa memutuskan mengakhiri konflik dengan Kerajaan Perancis setelah perang selama tujuh tahun. Mereka berdua mempunyai ambisi yang sama guna menghancurkan Inggris, sehingga memutuskan untuk menjalin aliansi.
Setelah itu, Marie Antoinette menikah dengan Raja Louis XVI, sehingga dirinya melepaskan statusnya sebagai ahli waris Kerajaan Hofburg. Sayangnya, Antoinette ternyata baru menyadari jika dirinya masih kesulitan untuk menjalani rumah tangga dan sering rindu kepada ibunya.
Marie Antoinette digambarkan sebagai wanita yang santai dan penuh rasa gembira, tetapi dirinya juga gemar mengoleksi barang mewah dan berpesta. Hal itu membuat kepribadiannya berbeda dengan suaminya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, banyak skandal yang akhirnya menjatuhi Marie Antoinette, seperti seorang pencuri yang menyamar menjadi dirinya dengan membawa kalung dengan 647 berlian. Peristiwa tersebut membuatnya memperoleh banyak kritikan dari masyarakat.
Pada masa Revolusi Perancis, Marie Antoinette terjun ke dunia politik karena melihat suaminya cenderung mudah ragu. Dirinya secara aktif berjumpa dengan duta besar, penguasa Eropa, hingga para penasihat. Revolusi Perancis ini berakhir dengan dihapusnya monarki di Perancis, sehingga raja dan ratu pun ditahan, hingga dijatuhi hukuman mati.
Itulah informasi tentang kisah Marie Antoinette sebagai ratu terakhir Perancis sebelum adanya revolusi. [ENF]