news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kisah Nabi yang Disembelih dan Keteladanannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 Maret 2025 18:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi yang Disembelih dan Keteladanannya, Pexels/David McEachan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi yang Disembelih dan Keteladanannya, Pexels/David McEachan
ADVERTISEMENT
Kisah nabi yang disembelih merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang sarat dengan makna ketakwaan dan kepasrahan kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Kisah ini menggambarkan ujian berat yang harus dihadapi, sekaligus menjadi bukti keimanan yang kuat dari nabi yang mengalaminya.
Kejadian ini bukan sekadar peristiwa biasa, tetapi juga mengandung pelajaran berharga tentang ketaatan, pengorbanan, dan kepercayaan penuh kepada ketetapan Allah.

Kisah Nabi yang Disembelih

Ilustasi Kisah Nabi yang Disembelih dan Keteladanannya, Pexels/Ahmed Aqta
Mengutip dari nu.or.id, kisah Nabi yang disembelih merujuk pada peristiwa ketika Nabi Ismail as hampir dikorbankan oleh ayahnya, Nabi Ibrahim as, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt.
Peristiwa ini merupakan ujian besar bagi keduanya dan menjadi asal mula ibadah kurban dalam Islam.
Setelah lama menanti, Nabi Ibrahim as dikaruniai seorang putra, Ismail, dari istrinya Siti Hajar. Ketika Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim menerima perintah melalui mimpi untuk menyembelih putranya.
ADVERTISEMENT
Karena mimpi para nabi adalah wahyu, Nabi Ibrahim sadar bahwa ini adalah perintah dari Allah Swt. Dengan penuh keimanan, Nabi Ibrahim menyampaikan wahyu tersebut kepada Ismail.
Tanpa ragu, Ismail pun menerima keputusan tersebut dengan ikhlas dan berkata, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar." (QS. As-Saffat: 102).
Ketika Nabi Ibrahim hendak menjalankan perintah itu, Allah menggantikan posisi Ismail dengan seekor domba besar.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa tujuan Allah bukanlah pengorbanan manusia, melainkan ujian keimanan dan kepatuhan. Sejak saat itu, umat Islam melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

Keteladanan dari Kisah Nabi yang Disembelih

Ilustrasi Kisah Nabi yang Disembelih dan Keteladanannya, Pexels/Faheem Ahamad
Keteladanan yang dapat diambil dari kisah ini meliputi:
ADVERTISEMENT

1. Ketaatan Mutlak kepada Allah

Nabi Ibrahim dan Ismail menunjukkan bahwa ketaatan kepada perintah Allah harus diutamakan di atas segalanya, bahkan jika itu berarti mengorbankan hal yang paling dicintai.

2. Keikhlasan dan Kesabaran

Keduanya menerima perintah Allah dengan ikhlas dan sabar, tanpa keraguan atau penolakan.

3. Pengorbanan sebagai Bentuk Ketaatan

Kisah ini mengajarkan bahwa pengorbanan adalah bagian integral dari ketaatan dan keimanan kepada Allah.
Melalui kisah ini, umat Islam diajarkan untuk selalu menempatkan ketaatan kepada Allah di atas segalanya dan siap berkorban demi menjalankan perintah-Nya.
Itulah penjelasan mengenai kisah nabi yang disembelih dan keteladanannya.