Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Kisah Perang Harrah, Tragedi, dan Pelajarannya
13 Februari 2025 9:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi kisah Perang Harrah. Unsplash.com/Hasan Almasi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkxe4j3wa47t87zy3c3dkmfe.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, konflik perang ini merupakan pemberontakan penduduk Madinah terhadap kekuasaan Dinasti Umayyah di bawah Khalifah Yazid bin Muawiyah.
Tragedi ini berujung pada penyerbuan kota suci Madinah oleh pasukan Umayyah, yang menyebabkan kehancuran besar serta pelanggaran terhadap hak-hak umat Islam.
Kisah Perang Harrah, Tragedi, dan Pelajarannya
Kisah Perang Harrah bermula setelah Muawiyah bin Abu Sufyan wafat, putranya, Yazid bin Muawiyah, naik takhta sebagai khalifah. Namun, banyak kaum Muslimin yang menolak kepemimpinannya.
Hal ini juga termasuk penduduk Madinah yang merasa tidak puas dengan gaya pemerintahan Yazid yang dianggap tidak adil dan tidak mencerminkan nilai-nilai Islam.
Ketidakpuasan ini semakin memuncak ketika perwakilan dari Madinah yang dikirim untuk bertemu Yazid di Damaskus kembali dengan laporan bahwa khalifah hidup dalam kemewahan dan jauh dari nilai Islam.
ADVERTISEMENT
Hal ini memicu kemarahan penduduk Madinah, yang akhirnya mencabut baiat mereka kepada Yazid dan mengusir gubernur serta pejabat Umayyah dari kota tersebut.
Menanggapi pemberontakan tersebut, Yazid mengirim pasukan besar yang dipimpin oleh Muslim bin Uqbah untuk merebut kembali Madinah.
Pada tanggal 27 Zulhijah 63 H, pasukan Umayyah memasuki kota dan terjadi pertempuran sengit. Penduduk Madinah, meskipun berjuang dengan gagah berani, tidak mampu menahan serangan pasukan Umayyah yang lebih kuat dan terorganisir.
Tragedi terbesar terjadi setelah pasukan Umayyah berhasil menguasai Madinah. Kota suci ini mengalami penjarahan selama tiga hari.
Banyak sahabat Nabi serta penduduk setempat yang dibunuh, perempuan dinodai, dan Masjid Nabawi menjadi saksi bisu atas kehancuran ini. Peristiwa ini menjadi salah satu luka mendalam dalam sejarah Islam.
ADVERTISEMENT
Pelajaran Hidup dari Perang Harrah
Berikut ini adalah beberapa pelajaran hidup yang bisa diambil dari kisah perang ini.
1. Bahaya Kepemimpinan yang Tidak Adil
Perang Harrah menunjukkan bahwa kepemimpinan yang tidak mendasarkan kebijakannya pada keadilan dan nilai-nilai Islam dapat memicu perlawanan dan kehancuran.
2. Pentingnya Persatuan Umat Islam
Perpecahan di kalangan umat Islam saat itu menjadi salah satu faktor utama terjadinya perang. Sejarah ini mengajarkan pentingnya menjaga persatuan demi menghindari konflik internal yang merugikan.
3. Dampak Kehancuran akibat Perang Saudara
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa perang saudara dalam Islam hanya membawa kehancuran, baik secara fisik, sosial, maupun spiritual.
Kisah Perang Harrah adalah pelajaran berharga dari sejarah Islam yang menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang adil dan persatuan dalam menjaga kestabilan umat. (Aya)
ADVERTISEMENT