Konten dari Pengguna

Kisah Perang Khandaq: Strategi Cerdas dan Keberanian yang Mengubah Sejarah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 September 2024 7:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah perang Khandaq. Foto: Pexels.com/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah perang Khandaq. Foto: Pexels.com/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kisah Perang Khandaq adalah salah satu pertempuran strategis yang melibatkan keberanian dan taktik luar biasa dalam sejarah Islam.
ADVERTISEMENT
Pertempuran ini berlangsung pada tahun 627 Masehi dan memiliki dampak besar bagi komunitas Muslim di Madinah.
Dalam situasi yang penuh ketegangan, para pemimpin Muslim harus merancang strategi untuk menghadapi ancaman dari koalisi Quraisy dan sekutunya.

Kisah Perang Khandaq

Ilustrasi kisah perang Khandaq. Foto: Pexels.com/Pixabay
Kisah Perang Khandaq dimulai ketika kabar mengenai pengumpulan pasukan musuh sampai di telinga Nabi Muhammad SAW.
Untuk mengatasi ancaman ini, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk menggali parit sebagai benteng pertahanan, yang dikenal sebagai Khandaq. Dan dari sinilah nama dari pertempuran ini muncul.
Dikutip dari spi.web.uinsatu.ac.id, istilah "Khandaq" berasal dari bahasa Persia yang berarti "parit," sementara "Ahzab" merujuk pada aliansi pasukan musyrikin yang terdiri dari Bani Nadhir, Bani Ghatafan, dan Quraisy.
Latar belakang perang ini adalah pengkhianatan Bani Nadhir, yang diusir dari Madinah setelah melanggar perjanjian dengan Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian mendatangi Makkah untuk menggalang dukungan dari kaum Quraisy dan kabilah lainnya.
Huyay bin Akhtab dan kawan-kawannya berhasil mengajak mereka untuk membentuk pasukan aliansi yang ingin menghancurkan umat Islam di Madinah.
Nabi Muhammad mendengar kabar tentang pasukan aliansi yang berangkat menuju Madinah dan segera mengadakan musyawarah dengan sahabat-sahabatnya.
Salman Al-Farisi mengusulkan untuk menggali parit sebagai pertahanan. Strategi ini sangat efektif karena pasukan aliansi terkejut saat melihat parit yang menghalangi jalan mereka.
Para pemanah dari pasukan Islam juga memberikan serangan yang tepat sasaran kepada pasukan aliansi, membuat mereka mundur.
Meskipun tidak ada pertempuran besar yang terjadi setelah itu, ketegangan tetap tinggi.
Ketika Amr bin Wudd menantang duel, Ali bin Abi Thalib menerima tantangan tersebut dan berhasil membunuhnya.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini membuat pasukan aliansi kehilangan keberanian untuk menyeberangi parit.
Situasi semakin rumit ketika Bani Quraizah, yang bersekutu dengan Nabi Muhammad, terpengaruh untuk berkhianat.
Namun, berkat informasi dari Nu'aim bin Mas'ud, Nabi Muhammad berhasil memecah belah pasukan aliansi, yang pada akhirnya memaksa mereka untuk mundur setelah diterpa badai dan hujan.
Kisah Perang Khandaq menjadi simbol ketahanan dan kecerdikan umat Islam dalam menghadapi ancaman.
Meskipun bukan pertempuran besar, keberhasilan strategi ini memberikan motivasi untuk penaklukan-penaklukan besar di masa depan.
Ini menunjukkan bahwa keberanian dan kecerdasan dalam strategi bisa menentukan hasil yang positif dalam situasi sulit.