Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Kisah Rasulullah dan Pengemis Buta yang Penuh Kesabaran
17 Maret 2025 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kisah Rasulullah dan pengemis buta adalah salah satu cerita yang penuh makna tentang kesabaran dan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Kisah ini menggambarkan bagaimana Rasulullah menunjukkan akhlak mulianya dalam menghadapi seseorang yang tidak mengenalnya dengan baik.
Tanpa memedulikan perlakuan buruk yang diterimanya, ia tetap bersikap lembut dan penuh kasih.
Kisah Rasulullah dan Pengemis Buta
Dikutip dari laman ecentral.my, kisah Rasulullah dan pengemis buta dimulai dengan seorang pengemis Yahudi buta yang tinggal di sudut pasar Madinah.
Setiap hari, ia mencela Rasulullah, mengatakan bahwa ia adalah orang gila, pembohong, dan tukang sihir. Ia memperingatkan orang-orang agar menjauhi Muhammad, menyebutkan bahwa mereka akan dipengaruhi jika mendekati ia.
Namun, setiap pagi Rasulullah tetap mendatangi pengemis tersebut dengan membawa makanan. Tanpa sepatah kata pun, ia menyuapinya, meskipun pengemis itu terus mencaci maki dirinya.
Rasulullah menunjukkan kesabaran dan kasih sayang yang luar biasa, dan kebiasaan ini berlanjut hingga wafatnya Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi yang datang membawa makanan untuk pengemis buta tersebut. Suatu hari, Abu Bakar bertanya kepada Aisyah tentang sunnah yang belum ia kerjakan.
Aisyah menyebutkan bahwa Rasulullah biasa mendatangi pengemis itu setiap pagi dengan makanan.
Keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar untuk memberikan makanan kepada pengemis tersebut. Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, pengemis itu marah dan bertanya, "Siapa kamu?" Abu Bakar menjawab bahwa ia adalah orang yang biasa datang.
Pengemis itu menyadari ada yang berbeda, karena orang yang biasa datang selalu menghaluskan makanan terlebih dahulu sebelum menyuapinya.
Abu Bakar dengan penuh haru menjelaskan bahwa orang yang biasa datang adalah Rasulullah, yang telah wafat.
Mendengar penjelasan tersebut, pengemis itu menangis dan menyadari kebesaran akhlak Rasulullah. Dengan penuh penyesalan, pengemis itu akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar.
ADVERTISEMENT
Kisah Rasulullah dan pengemis buta ini mengajarkan kita tentang kesabaran, kasih sayang, dan bagaimana akhlak yang mulia dapat merubah hati yang penuh kebencian. (DANI)
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.