news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kisah Sahabat Nabi yang Sabar Menghadapi Cobaan dan Ujiannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Maret 2025 12:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Sahabat Nabi yang Sabar Menghadapi Cobaan dan Ujiannya, Unsplash/Kamil Rogalinski
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Sahabat Nabi yang Sabar Menghadapi Cobaan dan Ujiannya, Unsplash/Kamil Rogalinski
ADVERTISEMENT
Kisah sahabat Nabi yang sabar menghadapi cobaan menjadi bukti keteguhan iman dan keikhlasan mereka dalam menjalani hidup.
ADVERTISEMENT
Mereka menghadapi berbagai ujian, mulai dari kemiskinan, siksaan, hingga kehilangan orang tercinta. Namun, mereka tetap bertahan dengan penuh kesabaran dan keyakinan kepada Allah.
Kesabaran mereka bukan sekadar ketahanan, tetapi juga bentuk kepasrahan dan kepercayaan bahwa setiap cobaan memiliki hikmah.

Kisah Sahabat Nabi yang Sabar Menghadapi Cobaan

Ilustrasi Kisah Sahabat Nabi yang Sabar Menghadapi Cobaan, Unsplash/Artur Aldyrkhanov
Mengutip dari jateng.nu.or.id, kisah sahabat Nabi yang sabar menghadapi cobaan salah satunya adalah Abu Qilabah, seorang ulama dan perawi hadis yang dikenal karena keteguhan imannya.
Abu Qilabah mengalami banyak ujian dalam hidupnya, tetapi tetap menunjukkan kesabaran yang luar biasa.
Ia diuji dengan kehilangan kedua tangannya, kedua kakinya, serta kehilangan penglihatannya. Ia juga hidup dalam keterasingan, tanpa keluarga dan teman yang menemaninya.
ADVERTISEMENT
Meski dalam kondisi yang sangat sulit, ia tidak pernah mengeluh atau merasa putus asa. Sebaliknya, ia selalu bersyukur kepada Allah atas segala yang diberikan kepadanya dan terus mengingat kebesaran-Nya.
Suatu hari, seorang lelaki melihat keadaan Abu Qilabah yang terbaring tanpa tangan, kaki, dan penglihatan, tetapi tetap tersenyum dan memuji Allah.
Lelaki itu bertanya mengapa ia masih bisa bersyukur dalam keadaan seperti itu. Abu Qilabah menjawab bahwa selama hatinya masih bisa berzikir dan lisannya masih bisa menyebut nama Allah, maka ia tidak punya alasan untuk berkeluh-kesah.
Jawaban itu menunjukkan betapa kuat iman dan kesabaran Abu Qilabah dalam menghadapi cobaan.
Kisah Abu Qilabah mengajarkan bahwa kesabaran bukan hanya sekadar menahan diri dari mengeluh, melainkan juga menerima takdir Allah dengan lapang dada.
ADVERTISEMENT
Ujian yang menimpa seseorang tidak selalu berupa kesulitan fisik, tetapi juga bisa dalam bentuk kehilangan, kesendirian, atau penderitaan lainnya. Dengan kesabaran dan keyakinan kepada Allah, setiap cobaan dapat dihadapi dengan keteguhan hati.
Itulah kisah sahabat Nabi yang sabar menghadapi cobaan dan ujian dalam hidupnya.