Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kisah Sejarah Perjanjian Hudaibiyah dan Isinya
5 Desember 2023 23:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Perjanjian Hudaibiyah menjadi salah satu kisah yang menarik untuk dipelajari karena menjadi tanda kemenangan tersendiri bagi kaum Muslim.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Mengapa Islam Memerintahkan Berperang? oleh Muhamad Reza Rahardian, Perjanjian Hudaibiyah adalah suatu pengakuan kabilah Quraisy terhadap keberadaan dan kekuatan kaum Muslimin.
Lantas, bagaimana kisah sejarah Perjanjian Hudaibiyah?
Kisah Sejarah Perjanjian Hudaibiyah
Sejarah Perjanjian Hudaibiyah bermula dari mimpi Rasulullah SAW pada tahun keenam hijrah ke Madinah.
Dalam mimpi tersebut, beliau dan para sahabat masuk ke Makkah dengan aman, kemudian menginjakkan kaki di Masjidil Haram, mengambil kunci Ka'bah, serta melaksanakan umrah.
Rasulullah SAW lalu menceritakan mimpi tersebut pada para sahabatnya sekaligus mengatakan rencana untuk menunaikan umrah ke Makkah. Para sahabat setuju dan bersiap untuk menjalankan rencana yang penuh risiko tersebut.
Rombongan Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya tidak membawa senjata, kecuali pedang serta sarung sebagaimana yang dilakukan para musafir di masa tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga membawa puluhan unta dengan tanda di bagian lambung kanan sebagai petunjuk bahwa unta tersebut untuk kurban, bukan untuk perang.
Ketika sampai di Dzul Hulaifah, Rasulullah SAW mengatakan pada sahabat-sahabatnya untuk memakai pakaian ihram, berniat umrah, serta membaca talbiah sepanjang jalan. Walau demikian, kaum Quraisy yang berada di Makkah tetap curiga serta berusaha menghalangi.
Kaum Quraisy mengirim pasukan yang dipimpin Khalid bin Walid untuk menghadang, namun Rasulullah SAW memilih jalur lain supaya tidak terjadi konfrontasi. Di tengah perjalanan, Rasulullah SAW meminta untuk berhenti serta berkemah di sebuah lembah.
Di tempat tersebut, banyak utusan kaum Quraisy yang mendatangi Rasulullah SAW secara bergiliran karena tidak percaya bahwa rombongan Rasulullah SAW datang hanya untuk umrah.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW berusaha melakukan perundingan dengan mengutus Utsman ke Makkah. Sayangnya, pihak Quraisy tidak memberi izin rombongan Rasulullah SAW untuk memasuki Makkah.
Karena perundingan yang susah, Utsman terpaksa harus tinggal lebih lama di Makkah. Di tengah kondisi tersebut, tersebar kabar bahwa Utsman dibunuh kaum Quraisy.
Mendengar hal tersebut, Rasullullah SAW memerintahkan untuk berkumpul dan menyampaikan sumpah bahwa mereka tidak pulang sebelum perang. Suasana yang semakin genting membuat Kaum Quraisy mengutus Suhail bin Amr untuk membuat perjanjian damai.
Suhail bersikeras untuk mengajukan sebuah poin di mana rombongan umat Muslim harus kembali ke Madinah dan boleh datang ke Makkah di tahun selanjutnya.
Dari perundingan tersebut, lahirlah kesepakatan bernama Perjanjian Hudaibiyah.
Isi Perjanjian Hudaibiyah
Adapun isi dari Perjanjian Hudaibiyah adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah Perjanjian Hudaibiyah.(LAU)