Kisah Soekarno dan Masa Kepemimpinannya pada Orde Lama

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
22 Maret 2024 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Soekarno dan Masa Kepemimpinannya. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Soekarno dan Masa Kepemimpinannya. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Soekarno dan masa kepemimpinannya berlangsung selama 22 tahun, yaitu sejak 1945 sampai 1966. Selama masa tersebut, ada banyak sekali peran penting dari Soekarno bagi bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Benarkah Soekarno Dibunuh? oleh Lukman Santoso, Soekarno merupakan manusia yang unik. Pembicaraan tentang sosoknya tak lekang di telan zaman dengan jalan hidup penuh kontroversi.
Ketika muda, ia dipuja dan saat jaya, diagungkan. Tapi, ketika tua, ia disingkirkan perlahan. Lantas, bagaimana kisah Soekarno dalam masa kepemimpinannya?

Kisah Soekarno dan Masa Kepemimpinannya

Ilustrasi Soekarno dan Masa Kepemimpinannya. Sumber: Unsplash
Sistem politik Indonesia sejak kemerdekaan sampai 1966 disebut dengan istilah Orde Lama. Pada masa tersebut, Indonesia dipimpin oleh Soekarno sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
Masa Orde Lama tersebut berlangsung selama 22 tahun. Setelah menyatakan merdeka, sistem pemerintahan yang mulanya presidensial dirombak menjadi parlementer.
Pada masa tersebut, tidak banyak pembangunan yang dilakukan demi kepentingan masyarakat. Bahkan, terdapat pembangunan yang baru tuntas pada Orde Baru.
ADVERTISEMENT
Sistem politik kemudian berkembang menjadi Demokrasi Liberal. Indonesia mulai menerapkan Undang-Undang Republik Indonesia Serikat dan UUDS 1950 dengan sistem parlementer.
Sejak 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959, Soekarno tetap memakai Undang-Undang Dasar Sementara untuk memerintah Indonesia.
Ketika itu, Dewan Konstituante sempat diperintah membentuk UU baru sesuai amanat dalam UUDS 1950. Sayangnya, prosesnya tidak kunjung berjalan.
Hingga akhirnya, Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menyatakan pembubaran konstitusi.
Sesuai hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959, periode 1959-1966 disebut sebagai demokrasi terpimpin. Maka dari itu, sistem pemerintahaan seluruhnya dikendalikan presiden.
Dimulainya demokrasi terpimpin membuat Soekarno mulai menata parlemen baru sekaligus membubarkan parlemen lama. Satuan tentara turut dilibatkan dalam perpolitikan negeri sebagai kelompok fungsional.
ADVERTISEMENT
Selain itu, PKI juga masuk sebagai penyeimbang. Sayangnya, hadirnya PKI justru menimbulkan konflik dengan puncaknya, yaitu G30S PKI pada 30 September 1965.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai Soekarno dan masa kepemimpinannya pada masa orde lama.(LAU)