Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kisah Sunan Ampel dalam Berdakwah dan Menyebarkan Agama Islam
26 Januari 2024 23:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sunan Ampel dikenal sebagai sunan yang menyebarkan agama Islam di Ampel, Jawa Timur. Selama berdakwah, Sunan Ampel menerapkan ajaran yang cukup populer hingga saat ini, yaitu Moh Limo.
Kisah Sunan Ampel
Sunan Ampel adalah salah satu sunan yang dikenal dengan kisah dakwahnya yang menarik untuk dipelajari.
Kisah Sunan Ampel dibahas dalam buku berjudul Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI yang disusun oleh Yusak Burhanudin, ‎Ahmad Fida' (2021: 23).
Dikutip dari buku tersebut, Sunan Ampel dikenal sebagai salah satu wali yang melakukan dakwah untuk menyebarkan Islam di Jawa Timur , yaitu Surabaya.
Sunan Ampel adalah putra Maulana Malik Ibrahim dan Candrawulan. Beliau dilahirkan di Campa pada 1401 M. Beliau juga dikenal sebagai seorang muslim yang alim, bijaksana, dan berwibawa.
ADVERTISEMENT
Semasa kecilnya, Sunan Ampel dikenal dengan nama Sayyid Muhammad Ali Rahmatullah. Namun, setelah pindah ke Jawa Timur, Sunan Ampel kemudian dipanggil dengan nama Raden Rahmat.
Sebutan Sunan Ampel ini berasal dari "Sunan" yang merupakan gelar kewaliannya dan "Ampel" diambil dari daerah beliau menyebarkan agama Islam , yaitu Ampel yang merupakan wilayah yang termasuk ke dalam bagian Surabaya.
Ajaran Sunan Ampel
Selama menyebarkan agama Islam, Sunan Ampel mengajarkan ajaran yang dikenal dengan falsafah Moh Limo. Apa itu ajaran falsafah Moh Limo?
Mengutip dari buku berjudul Wali Sanga: Menguak Tabir Kisah hingga Fakta Sejarah yang ditulis oleh Masykur Arif, M.Hum. (2016: 103), falsafah Moh Limo adalah falsafah yang diterapkan Sunan Ampel saat berdakwah dan menyebarkan agama Islam.
ADVERTISEMENT
Falsafah Moh Limo ini berarti tidak mau melakukan lima hal tercela. Berikut adalah isi falsafah Moh Limo yang diajarkan Sunan Ampel:
Ajaran Moh Limo tersebut diajarkan Sunan Ampel pada masyarakat setempat ketika Kerajaan Majapahit mengalami kekacauan. Kondisi tersebut membuat banyak masyarakat melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, seperti berjudi, mabuk-mabukan, dan sebagainya.
Maka dari itu, Sunan Ampel mengajarkan falsafah Moh Limo kepada masyarakat untuk mencegah adanya keburukan terjadi. Ajaran Sunan Ampel ini terbilang cukup berhasil karena pengikutnya cukup banyak.
Sebagai penghormatan, setelah tutup usia, Sunan Ampel dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel.
ADVERTISEMENT
Pemaparan tentang kisah Sunan Ampel secara ringkas dalam artikel ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan tambahan yang bermanfaat untuk memperdalam pengetahuan sejarah agama Islam di Indonesia. (DAP)