Konten dari Pengguna

Klasifikasi Penjahat Menurut Status Sosial beserta Contohnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Juli 2023 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi penjahat (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi penjahat (Pexels)
ADVERTISEMENT
Dalam sistem hukum, penjahat sering kali dikelompokkan berdasarkan berbagai faktor, termasuk status sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, kita akan membahas klasifikasi penjahat menurut status sosial beserta contohnya.

Klasifikasi Penjahat menurut Status Sosial

ilustrasi kejahatan (Pexels)
Dalam buku Sosial, status sosial adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Kedudukan sosial dapat diartikan sebagai tempat seseorang secara umum dalam masyarakat tentang hubungannya dengan orang lain.
Status sosial seseorang dapat memengaruhi tindakan kriminal yang mereka lakukan. Klasifikasi penjahat berdasarkan status sosial memperhatikan perbedaan sosial dan ekonomi dalam tindakan kriminal.
Oleh karena itu, berikut ini adalah klasifikasi penjahat berdasarkan pada status sosial:

1. Penjahat Kerah Putih

Penjahat kerah putih (white collar crime) adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan ilegal yang biasanya terkait dengan bidang bisnis, korporasi, atau keuangan. Mereka sering menggunakan pengetahuan dan posisi mereka untuk melakukan tindakan kejahatan demi keuntungan pribadi.
ADVERTISEMENT
Contoh penjahat kerah putih termasuk penipu investasi, koruptor, penggelapan pajak, atau insider trading.
Mereka cenderung memiliki status sosial yang tinggi, memiliki pendidikan dan pekerjaan yang bergengsi, serta memiliki akses ke sumber daya dan kekuasaan.

2. Penjahat Kerah Biru

Penjahat kerah biru (blue collar crime) adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan kriminal terkait dengan pekerjaan manual, industri, atau sektor pelayanan. Mereka biasanya memiliki status sosial yang lebih rendah dan bekerja dalam pekerjaan yang memerlukan keterampilan teknis.
Contoh penjahat kerah biru termasuk pencurian, perampokan, penipuan asuransi, atau penyalahgunaan obat di tempat kerja. Mereka seringkali terpengaruh oleh tekanan ekonomi, lingkungan kerja yang buruk, atau kurangnya peluang ekonomi.
Klasifikasi penjahat menurut status sosial memberikan wawasan tentang keterkaitan antara status sosial dan kegiatan kriminal. Penjahat kerah putih, dengan status sosial yang tinggi, sering terlibat dalam tindakan ilegal yang terkait dengan bidang bisnis dan keuangan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penjahat kerah biru, dengan status sosial yang lebih rendah, cenderung terlibat dalam kegiatan kriminal yang terkait dengan pekerjaan manual dan industri.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan status sosial tertentu akan terlibat dalam tindakan kriminal. Klasifikasi ini hanya memberikan pemahaman umum tentang tren kriminal yang terkait dengan status sosial. (azz)