Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kondisi Daulah Umayyah dengan Berdirinya Daulah Abbasiyah
2 Mei 2024 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih lanjut tentang gambaran kondisi pada saat itu? Simak artikel di bawah ini untuk mendapat jawabannya.
Kondisi Daulah Umayyah dengan Berdirinya Daulah Abbasiyah
Revolusi Abbasiyah merupakan gerakan militer besar-besaran yang terjadi pada pertengahan abad ke-8. Revolusi ini melibatkan pasukan Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah.
Kala itu, Daulah Abbasiyah berjanji akan mendirikan sistem yang lebih ideal bagi umat Islam , daripada Daulah Umayyah yang dinilai sebagai penindas dan tidak memiliki kewenangan keagamaan.
Melalui Revolusi tersebut, Daulah Abbasiyah berhasil menggulingkan Kekhalifahan Umayyah yang sudah berkuasa antara 661-750 M.
Revolusi Abbasiyah terjadi karena berbagai masalah kompleks yang terjadi pada pemerintahan Daulah Umayyah. Sebagai akibatnya, tidak banyak lagi umat yang mendukung Daulah Umayyah.
ADVERTISEMENT
Daulah Umayyah dianggap korup, sekuler, dan memihak kelompok tertentu. Sebagai gantinya, umat mulai mendukung Abu Abbas As-Saffah, yang merupakan keturunan paman Nabi Muhammad.
Abu As-Saffah mendapatkan dukungan beberapa kelompok massa, yaitu Syiah, Khawarij, dan Mawalli. Hingga, Revolusi Abbasiyah dimulai pada 9 Juni 747 M.
Abu Muslim pertama kali melakukan pemberontakan terbuka melawan kekuasaan Daulah Umayyah di Merv yang sekarang berada di Turkmenistan.
Setelah Merv berhasil dikuasai pada awal 748 M, 50.000 pasukan Daulah Umayyah di Khurasan juga menyerah pada Maret 749 M. Hal itu sekaligus mengukuhkan runtuhnya kekuasaan Umayyah di Khurasan yang berlangsung hampir 90 tahun.
Abu Muslim dinilai dapat mempersatukan dan memimpin pasukan yang terdiri atas tentara Arab dan non-Arab karena dia memperlakukan semua orang dengan setara.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, Abu as-Saffah dinobatkan sebagai khalifah pada Oktober 749 M dengan tentara Abbasiyah yang berhasil memasuki Kufah yang sebuah pusat Muslim di Irak Selatan.
Namun, bukan berarti perang berakhir. Abu as-Saffah masih melanjutkan perlawanan hingga memenangkan pertempuran. Marwan II yang merupakan khalifah terakhir Daulah Umayyah memilih kabur untuk menyelamatkan diri ke Mesir.
Demikian adalah pemaparan tentang kondisi Daulah Umayyah dengan Berdirinya Daulah Abbasiyah yang penting diketahui. (SP)